Simeulue (ANTARA) - Baitulmal Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh, menyatakan potensi zakat, infak, dan sedekah di kabupaten kepulauan di Samudra Hindia tersebut mencapai Rp70 miliar per tahun.
Ketua Baitulmal Kabupaten Simeulue Supriadi di Simeulue, Kamis, mengatakan potensi tersebut berdasarkan penelitian Rusdy, dosen dari sebuah universitas di Provinsi Aceh.
"Berdasarkan penelitian dosen tersebut, potensi zakat, infak, dan sedekah di Kabupaten Simeulue mencapai Rp70 miliar per tahun. Jika semua potensi zakat dan infaq, dan sedekah tersebut dioptimalkan, maka bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Simeulue," kata Supriadi.
Menurut Supriadi, potensi zakat, infak, dan sedekah tersebut belum sepenuh dapat terkumpul. Hingga penghujung 2024, zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul dari masyarakat hanya mencapai Rp7,64 miliar.
Sedangkan target zakat, infak, dan sedekah pada 2024 di Kabupaten Simeulue sebanyak Rp7,3 miliar. Tentunya zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul sepanjang 2024 tersebut sudah melebih target.
"Kami terus melakukan berbagai upaya agar target pengumpulan zakat, infak, dan sedekah tersebut bisa meningkat setiap tahunnya. Apalagi potensinya mencapai Rp70 miliar per tahun," katanya.
Baca: Pemkab: Angka kemiskinan ekstrem di Simeulue turun
Supriadi mengatakan zakat, infak, dan sedekah yang dikumpulkan tersebut selanjutnya disalurkan kepada penerima yang berhak seperti fakir miskin. Kemudian, beasiswa pendidikan kepada pelajar dari keluarga tidak mampu.
Selain itu juga digunakan untuk pembangunan rumah masyarakat layak huni, sunatan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Serta peruntukan lainnya yang sesuai ketentuan.
" Sedangkan untuk rumah masyarakat miskin, sudah terbangun sebanyak 81 unit dari target 150 unit. Kami juga memastikan setiap penerima bantuan pembangunan rumah tersebut tepat sasaran," kata Supriadi.
Supriadi mengatakan Baitulmal Kabupaten Simeulue terus berupaya memaksimalkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah, terutama pada instansi vertikal pemerintahan.
Upaya yang dilakukan di antaranya sosialisasi serta membentuk unit pengumpulan zakat di masing-masing instansi hingga desa-desa yang ada di Simeulue. Selain itu, melakukan kampanye penyaluran zakat, infak, dan sedekah melalui baitulmal yang disampaikan melalui mimbar-mimbar masjid.
"Kami membangun koordinasi yang baik dalam pengumpulan zakat, infak, dan sedekah, antarinstansi. Jika pengumpulan zakat, infak, dan sedekah ini terlaksana dengan baik, maka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Simeulue terwujud," kata Supriadi.
Baca: Baitulmal Simeulue rehabilitasi 150 rumah tidak layak huni