Kualasimpang (Antaranews Aceh) - Musibah banjir bandang melanda wilayah Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, sejak Minggu, akibat curah hujan melewati ambang batas normal.
Pantau wartawan di lokasi, Senin, banjir bah dari Air Terjun Kampung Bandung itu ketinggian air mencapai 1,5 meter yang menggerus Desa Paya Tampah, sehingga mengakibatkan tujuh dusun (Air Terjun, Alur Papan, Pating, Mekar Jaya, Heli, Singkong dan Dusun Bandung) terendam banjir disertai tanah longsor.
Kabag Humas Sekdakab Aceh Tamiang, Aulia Angkat membenarkan kejadian tersebut. Dari musibah itu, sedikitnya rumah milik 150 kepala keluarga terendam air setinggi 60 - 150 centimeter.
Disebutkan, tujuh dusun yang terendam air bah itu juga disertai tanah longsor yang terjadi pada Minggu (4/2) sekitar pukul 14:00 WIB di Dusun Bandung.
"Dalam musibah itu, air datang secara tiba-tiba mengakibatkan warga tak sempat menyelamatkan harta benda mereka, yang kita syukuri tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," jelas Aulia.
Dia menambahkan, hingga kini seluruh perangkat desa terus berjaga-jaga, sambil mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih tinggi untuk mengamankan warga yang rumahnya terendam air setinggi 1,5 meter.
Air bah yang melanda tujuh dusun di Desa Payah Tampah tersebut, diakibatkan curah hujan terlalu tinggi di Gunung Trans, Kecamatan Karang Baru, membuat debit air meluap di sepanjang aliran anak sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Aceh Tamiang.
Sementara, data yang diperoleh dari Kecamatan Karang Baru, dusun yang terendam air adalah Dusun Alur Papan jumlah 35 kepala keluarga, Dusun Air Terjun 40 KK, Dusun Bandung 20 KK, SD 2 unit, serta SDN Barata Duaun Air Terjun, serta SDN Alu Punti.
Sedangkan rumah warga yang mengalami kerusakan, Desa Air terjun 1 unit rumah rusak ringan atas nama Nanang, Dusun Bandung 2 unit rumah atas nama Aripin dan Sumirah dan Dusun Alur Papan 3 rumah antara lain milik Saiful, Rudi dan Supardi mengalami rusak ringan.
Pihak Dinsos, Tagana Aceh Tamiang pada hari ini sekira pukul 13.00 WIB telah memasukkan logistis berupa mie instan dan lain lainnya.
Saat ini kata Aulia, yang diperlukan masyarakat adalah pasokan logistik, air bersih, posko dapur umum dan tenda penampungan sementara untuk mendukung masyarakat yang akan membersihkan serta memperbaiki rumah yang rusak akibat banjir.
"Kita secara bersama-sama, BPBD, Dinsos, SAR dan Tagana terus memberikan pertolongan kepada warga yang sedang tertimpa musibah ini, saya kira jika kondisi cuaca membaik tidak turun hujan, mudah-mudahan besok atau lusa air sudah surut," kata Aulia.