Aceh Tamiang (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang Syaiful Bahri dan Jamil Hasan mengirim bantuan logistik pangan ke titik pengungsian korban banjir di Desa Pekan Seruway, Kecamatan Seruway kabupaten itu akibat tanggul jebol yang dipicu curah hujan tinggi.
“Logistik yang kita serahkan berupa sembako untuk kebutuhan dapur umum dan posko pengungsian, mengingat jumlah korban banjir yang mengungsi semakin bertambah,” kata Syaiful Bahri di Aceh Tamiang, Selasa.
Truk pengangkut bantuan korban banjir terpaksa memutar arah dari seberang sungai karena akses jalan utama Karang Baru-Seruway terputus banjir. Syaiful menyetir sendiri truk Colt Diesel tersebut dari Kota Kuala Simpang menuju Seruway dengan jarak tempuh sejauh 25 kilometer menerobos banjir.
Ia juga meninjau tanggul jebol selebar 50 meter. Menurutnya hingga hari ketiga bencana alam banjir di Pekan Seruway penanganannya belum maksimal terutama pendistribusian logistik masih terkendala.
Untuk itu pihaknya mendesak instansi terkait dalam hal ini BPBD Aceh Tamiang harus hadir memperhatikan pengungsi dengan memberikan fasilitas yang dimiliki.
“Kami akan sampaikan ke eksekutif untuk kebutuhan rubber boat menyalurkan bantuan logistik supaya lebih cepat sampai ke posko-posko pengungsian yang tidak terjangkau oleh kendaraan biasa,” ujarnya.
Ia menilai insiden banjir di Pekan Seruway murni disebabkan tanggul jebol. Sementara sejauh ini dia melihat kondisi tanggul sungai disepanjang pesisir Aceh Tamiang sudah sangat kritis. Bahkan jarak antara air sungai normal dengan tanggul sudah hampir sama.
Dewan baru ini akan mendesak pemerintah membangun tanggul yang baru menyesuaikan dengan kondisi debit sungai.
“Mungkin perbaikan tanggul selama ini harus ditinjau ulang, karena rata-rata banjirnya melewati ambang batas tanggul. Jadi pembangunan tanggul baru nanti harus tiga kali lipat lebih tinggi dari air sungai, agar tidak tinggi sungai daripada permukiman,” ujarnya.
Legislator ini berharap pemerintah kabupaten segera menemukan solusi untuk perbaikan tanggul sungai yang jebol tersebut, mengingat hingga hari ini air sungai masih meluap ke daratan dan banjir makin meluas ke perkampungan.
“Saya pikir tidak ada cara lain, karena perbaikan secara manual maupun pakai alat berat belum bisa dilakukan. Solusinya tunggu air sungai surut,” ujarnya.
Sementara itu, Jamil Hasan menambahkan, bantuan logistik yang disalurkan berupa beras sebanyak satu ton, puluhan dus mi instan, air mineral, telur, susu, roti dan makanan lainnya.
Anggota legislatif ini juga menggandeng TNI-AD untuk membantu mendistribusikan bantuan logistik mengingat dampak banjir berada di tujuh desa.
“Sebagian logistik kita drop di Makoramil Seruway untuk selanjutnya didistribusikan ke posko pengungsian di sejumlah desa supaya tepat sasaran,” ujarnya.