Subulussalam (Antaranews Aceh) - Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh, membangun dapur umum untuk korban banjir yang menimpa warga Kecamatan Simpang Kiri, Senin (26/3).
Kepala Dinas Sosial Kota Subulussalam, H Sanusi kepada wartawan di Subulussalam, Selasa mengatakan, saat ini regu Tagana menyiapkan dapur umum makanan siap saji untuk korban banjir Cepu Indah, Desa Subulussalam Timur.
Terkait dengan bencana itu membuat Pemerintah Kota Subulussalam pun bertindak cepat dengan menyiapkan dapur umum bagi keluarga yang terdampak banjir.
"Tim Tagana telah memasang tenda dan dapur umum, saat ini Tagana telah memasak untuk menyiapkan makanan kepada korban banjir," kata Sanusi.
Sedikitnya 90 kepala keluarga terpaksa mengungsi akibat bencana banjir yang melanda kawasan Cepu Indah, Kampong Subulussalam Timur. Musibah itu meyebabkan puluhan rumah terendam dan membuat warga tidak bisa beraktivitas.
Musibah banjir tersebut akibat luapan Sungai Cepu Indah menyusul hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah Kota Subulussalam, membuat air menggenangi rumah warga, sehingga membuat puluhan warga mengalami kerugian, dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa.
Kepala Desa Subulussalam Timur, Golak Kombih mengatakan hujan lebat dan badai disertai petir menyebabkan banjir menggenangi puluhan rumah di kawasan Sungai Cepu Indah.
"Kali ini banjir sangat besar merendam puluhan rumah warga di Cepu Indah, diperkirakan setinggi satu meter lebih," kata Golak Kombih.
Ditambahkan, banjir kali ini paling terparah sejak beberapa bulan terakhir, dimana air meluap hingga melewati tanggul yang dibangun setinggi empat meter.
"Proyek normalisasi Sungai Cepu Indah, Subulussalam Timur dengan anggaran Rp6,8 miliar ternyata masih belum mampu mengatasi permasalahan banjir secara tuntas di kawasan ini," katanya.
Pantauan di lokasi, sampai sekarang kondisi air setinggi satu meter masih menggenangi kawasan Cepu Indah. Namun tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Dan saat ini banjir masih melanda kawasan Subulussalam.
Hujan deras disertai angin kencang dan petir melanda Kota Subulussalam, pada Senin, sehingga membuat warga merasa ketakutan dan memilih berdiam di rumah.
Juanda, salah seorang warga di Subulussalam menyatakan, peristiwa ini terjadi sejak pukul 15.00 WIB, langit tampak mendung, hingga hujan dan angin disertai petir kembali menerpa wilayah tersebut.
Selain hujan deras, sambaran kilat plus gemuruh guntur bersahutan bak suara bom hingga membuat masyarakat di sana semakin takut.
Meski sejumlah atap seng rumah warga sempat berderak-derak dan tersingkap, namun tidak ada laporan kerusakan bangunan atau fasilitas publik akibat hujan, petir dan angin tersebut.
"Kami ketakutan angin dan petirnya yang bersuara seperti bom menerjang Subulussalam, hampir setiap hari," kata Juanda.
Selain itu menurut Juanda, hujan dengan intensitas tinggi mulai mengguyur Subulussalam sejak pukul 15.00 WIB, sehingga merendam halaman rumah warga akibat drainase buruk menyebabkan air meluap.
Untuk itu pengguna jalan yang melintasi perbatasan Subulussalam menuju Kabupaten Pak Pak Bharat perlu berhati-hati, pasalnya kerap longsor di kawasan ini, bila hujan lebat seperti beberapa hari lalu, kawasan di sana terjadi longsor.
Namun akibat hujan lebat tersebut belum ada informasi longsor dan banjir menimpa wilayah Subulussalam.
"Sepertinya tidak ada longsor dan banjir menerpa Subulussalam walaupun hujannya tadi sangat deras," ungkap Roni warga Penanggalan.
Pemko Subulussalam bangun dapur untuk korban banjir
Selasa, 27 Maret 2018 19:39 WIB