Langsa (Antaranews Aceh) - Wali Kota Langsa, Propinsi Aceh, Usman Abdullah menyatakan pemerintahannya menginginkan pemerataan ekonomi menjadi suatu keharusan dan salah satunya melalui pasar tradisional.
"Putaran ekonomi tidak boleh terpusat di perkotaan saja harus ke seluruh daerah termasuk desa," ujarnya dalam sambutannya ketika meresmikan pasar tradisional Desa Pondok Pabrik, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa yang dirangkai dengan kegiatan "Langsa Mini Expo 2018", Senin.
Dikatakan, perdagangan tidak semata bertumpu di pusat pasar dalam kota, melainkan harus bergeliat hingga ke pedesaan sebagai bagian upaya pemerataan perekonomian.
Menurut dia, pengembangan usaha masyarakat sejatinya berawal dari pedesaan. Karenanya, pemerintah daerah terus mendorong pengembangan tersebut melalui tersedianya fasilitas pasar tradisional seperti di Kecamatan Langsa Lama.
Ia melanjutkan, tujuan dibangunnya pasar tradisional adalah sebagai denyut perekonomian rakyat yang bermukim di desa dan kecamatan, sehingga tidak terjadi sentralisasi pasar.
"Wilayah kota sudah sangat padat, makanya perlu pasar tradisional yang menampung transaksi antara pedagang dan pembeli," terangnya.
Usman Abdullah kemudian menekankan pada pedagang yang berjualan di pasar tradisonal Desa Pondok Pabrik agar menjaga kebersihan lingkungan, terlebih Kota Langsa sedang bersiap menyongsong Piala Adipura kedua kalinya.
Usai meresmikan pasar tradisional sekaligus membuka Langsa Mini Expo, Wali Kota beserta unsur muspida melihat sejumlah toko pedagang yang menjajakan barang dagangannya.
Disamping itu, Usman Abdullah didampinggi Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Muhammad Iqbal Lubis, Kapolres Langsa AKBP Setya Yudha Perkasa dan pejabat lain, melihat stand pameran dalam kegiatan expo dimaksud.
Wali Kota: pemerataan ekonomi lewat pasar tradisional
Selasa, 27 Maret 2018 19:49 WIB