Kalianda, Lampung (Antaranews Aceh) - Korban meninggal dunia akibat bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan,yang terjadi Sabtu (22/12) malam, hingga sekarang mencapai 48 orang.
"Kemungkinan korban meninggal dunia akibat tsunami di Lampung Selatan, bertambah lagi," kata Kabid Dokes Polda Lampung, Kombes dr Andre Bandarsyah, di Kalianda, Lampung Selatan, Minggu.
Ia menyebutkan, untuk korban luka-luka baik luka berat maupun ringan tercatat 242 orang.
Ia mengatakan, Tim Disaster Victim Identification Polda Lampung telah diturunkan untuk mengevakuasi korban tsunami di lokasi bencana.
Selain itu, Tim DVI Polda Lampung juga berada di RSUD Bob Bazar, Kalianda Lampung.Korban bencana tsunami berada di kawasan pesisir Lampung Selatan, yakni Kecamatan Kalianda dan Rajabasa.
Baca juga: 35 orang meninggal akibat tsunami di Pandeglang
Keduanya merupakan kawasan pesisir di Kabupaten Lampung Selatan. Terparah tsunami terdapat di Desa Way Muli dan Desa Tunjir Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.
Pemerintah Provinsi Lampung segera mengevakuasi korban yang terisolasi di Pulau Sebesi, Legundi dan Sebuku.
"Kita akan koordinasi dengam TNI, Polri, Basarnas, BPBD untuk bisa segera menembus pulau tersebut untuk segera dievakuasi penduduk di sana," ujar Gubernur Lampung, Ridho Ficardo, di Kalianda, Ahad.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Lampung malam ini akan menggelar rapat tanggap darurat mengenai bencana tsunami yang terjadi di beberapa wilayah Lampung.
Selain itu, rapat tersebut juga akan membahas evakuasi korban dan masyarakat yang ada di pulau-pulau milik Lampung yaitu Sebesi, Legundi dan Sebuku..
Sampai saat ini tiga pulau tersebut masih terosilasi akibat bencana tsunami.
Baca juga: Ahli jelaskan penyebab tsunami Selat Sunda
"Kita harus bisa secepatnya mengevakuasi para korban yaang terisolir di sana. Semoga meteka yang di sana bisa selamat semua," katanya
Ridho menjelaskan, tim evakuasi harus segera terbentuk, dan bila perlu setelah rapat bisa langsung dibentuk tim untuk menuju beberapa pulau yang masih terisolasi.
"Besok bisa kita lakukan evakuasi bila tim sudah terbentuk," katanya.
Ridho mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada dan jangan panik. Segera mengungsi ke tempat dataran yang lebih tinggi.