Gunungsitoli (ANTARA) - Tim dokter forensik dari Rumah Sakit Adam Malik Medan melakukan autopsi terhadap jenazah anggota TNI dari kompi B Yonif 122/TS Serda Berkat Iman Gea yang meninggal saat latihan tarung drajat pada 2 November 2019.
"Autopsi jenazah almarhum Serda Berkat Iman Gea dilakukan secara tertutup di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Kota Gunungsitoli," kata Martin Surianto Buaya yang merupakan salah satu kerabat almarhum.di Gunungsitoli, Jumat.
Ia mengatakan pelaksanaan autopsi tersebut dilakukan untuk menjawab penasaran keluarga penyebab meninggalnya almarhum.
Baca juga: Tewas saat melakukan sparing bela diri, Kapendam I/BB: Luka di leher Serda IBG bekas suntikan
"Penjelasan pihak Yonif 122/TS bahwa almarhum meninggal akibat kecelakaan saat latihan bela diri tarung drajat kurang memuaskan keluarga," jelasnya.
Menurut dia, pihak Yonif 122/TS kurangterbuka soal kematian almarhum dan mereka penasaran jahitan bekas luka di leher serta bengkak di kepala bagian belakang almarhum.
"Hasil autopsi baru keluar seminggu setelah autopsi dilakukan dan langkah selanjutnya akan ditentukan dari hasil autopsi," katanya.
Baca juga: Serda Iman Gea batal dimakamkan kerena keluarga minta jenazahnya untuk divisum
Disinggung mengenai jenazah almarhum yang telah lama disemayamkan, dia mengaku usai pelaksanaan autopsi keluarga akan berembuk menentukan hari pemakaman almarhum.
"Untuk kesepakatan sementara jika tidak ada perubahan, jenazah almarhum akan kita makamkan pada hari Minggu," ungkapnya.
Pelaksanaan autopsi yang dimulai sejak pukul 09.30 WIB terlihat dijaga ketat Komandan Sub DenPom 1/2-Nias Kapten CPM Wigus bersama personel Denpom 1/2-Nias.