Banda Aceh (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah Aceh Utara Muntasir Ramli menyatakan masih ada beberapa daerah pedalaman di Kabupaten Aceh Utara belum dapat dijangkau karena masih terendam banjir dan lumpur.
"Distribusi bantuan ke setiap kecamatan untuk didistribusikan ke titik pengungsian sudah merata, tetapi belum mampu menjangkau semua titik pengungsian, terutama daerah terisolir," katanya dihubungi di Banda Aceh, Selasa.
Adapun daerah pedalaman yang belum bisa dijangkau jalir darat yakni Langkahan, Baktia, Baktia Barat, Sawang dan Lapang.
Baca juga: Update bencana Aceh, Warga demo Pemkab Aceh Tengah tuntut ketersediaan beras dan BBM
Ia menjelaskan jaringan listrik dan komunikasi baik internet maupun layanan panggilan di sebahagian wilayah belum normal, kondisi tersebut ikut menghambat komunikasi, laporan keadaan darurat, koordinasi evakuasi dan distribusi logistik.
"Pemukiman Penduduk masih tergenang banjir dan lumpur dan proses evakuasi korban selamat dan meninggal dibantu oleh Tim SAR BPBD, Basarnas, TNI/Polri, PMI, Nelayan dan Relawan," katanya.
Kemudian logistik masa panik didistribusikan melalui Posko Induk ke Kantor Kecamatan dan diteruskan ke titik pengungsian
Menurut dia ada beberapa hal yang sangat mendesak untuk dilakukan yakni evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban banjir yang masih dinyatakan hilang yang terus dilakukan
Kemudian ketersediaan dan distribusi logistik ke sejumlah titik pengungsian, terutama daerah yang masih terisolir.
Selanjutnya pemulihan listrik dan jalur komunikasi yang masih terputus dan ketersediaan Air bersih dan Sanitasi di titik pengungsian dan Gas Elpiji di seluruh titik pengungsian
"Kami juga membutuhkan alat berat untuk normalisasi saluran pembuangan, pembukaan daerah terisolir," katanya.
Informasi sementara dari Pusat Informasi Posko Bencana Banjir dan Longsor Aceh Utara Selasa, 2/12/2025 Pukul.15.12 WIB korban bencana banjir (terendam) 56.684 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi 34.756 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 447 lokasi.
Bencana alam tersebut mengakibatkan 3.970 unit rumah rusak beras, sedang 12.685 dan ringan 15.890 unit.
Kemudian rumah ibadah 26 ringan dan 16 sedang, pesantren sebanyak 10 berat, 195 sedang dan 6 ringan) serta Meunasah 16 ringan.
Selanjutnya tanggul Sungai 21 titik berat dan 43 ringan, Jembatan 37 unit terdiri dari32 berat dan 5 sedang).
Baca juga: Aceh Tengah masih terisolir dan alami darurat pangan
