Meulaboh (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat memastikan kebutuhan listrik bagi masyarakat di Provinsi Aceh khususnya wilayah pantai barat Aceh mencukupi selama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah.
“Daya listrik khususnya di wilayah kerja kami (Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Simeulue) saat ini cukup, termasuk Aceh,” kata Manajer PLN UP3 Meulaboh Ediwan HD di Meulaboh, Aceh, Ahad.
Baca juga: 90 persen pekerjaan PLN dari rumah, sektor penting tetap di lapangan
Ia menjelaskan, saat ini pasokan listrik di Aceh sudah surplus pascaunit dua Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya, Aceh, kembali beroperasi, setelah beberapa pekan lalu memasuki masa pemeliharaan.
“Kalau energi bruto sebesar 82 MW untuk unit satu dan unit kedua sekitar 85 MW. Jadi ada sekitar 150 MW yang bisa disuplai PLTU Nagan Raya,” kata Ediwan.
Baca juga: Penjelasan PLN Aceh terkait keringanan listrik dari dampak COVID-19
Saat ini, kata dia, jaringan PLTU Nagan Raya juga sudah terhubung ke transmisi Aceh dan terhubung pula dengan transmisi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Arun di Kota Lhokseumawe Aceh.
Di PLTMG Arun, dari total 195 MW energi listrik saat ini juga sudah bertambah 100 MW.
Baca juga: PLN akan beri token gratis untuk pelanggan prabayar
“Sistem (jaringan listrik) Aceh saat ini sudah tidak lagi menerima suplai listrik dari Medan, Sumatera Utara, karena kita sudah surplus energi,” kata Ediwan.
Dengan banyaknya daya listrik yang dimiliki Aceh, maka kebutuhan listrik bagi masyarakat di daerah ini tidak perlu diragukan.
Namun, Ediwan berharap masyarakat tetap berdoa sehingga jaringan listrik di Aceh tidak mengalami gangguan seperti faktor cuaca ataupun disebabkan oleh bencana alam.
“Kalau untuk energi listrik insya Allah kita sudah mencukupi, namun kalau untuk pemadaman kita berharap doa dari masyarakat, agar jaringan listrik di Aceh tidak terganggu, apalagi di bulan suci Ramadhan,” tuturnya.