Banyak cara untuk melakukan penguatan empat pilar kebangsaan, Pancasila, UUD45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, agar tetap mengakar dalam masyarakat indonesia, salah satunya melalui media seni budaya daerah
Didong, sebagai salah satu seni bersyair diiringi tepukan tangan berasal dari dataran tinggi gayo Kabupaten Aceh Tengah mendapat giliran untuk memberi pesan pentingnya bangsa Indonesia memahami dan menguatkan empat pilar kebangsaan tersebut
Difasilitasi oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat di Jakarta, pekan lalu, dua grup didong asal Kabupaten Aceh Tengah, Teruna Jaya dan Kemara Bujang, saling bertukar informasi diselingi bait-bait syair yang semakin menegaskan kehidupan bangsa Indonesia tak dapat dipisahkan dari 4 pilar kebangsaan
Panitia penyelenggara, Fikar W Eda, mengatakan Didong dipilih sebagai media untuk melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan sesuai dengan peran dan fungsinya selama ini
Menurut Fikar, Didong Gayo merupakan media yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, karena pesan-pesan dalam Didong dapat diterima masyarakat dengan suasana yang yang tidak formal dan larut dalam untaian syair yang dibawakan oleh para ceh (pelantun syair) Didong
Tentunya, kata Fikar, tidak seperti di daerah asalnya, pementasan Didong menggunakan bahasa daerah (gayo), namun karena tamu dan undangan yang beragam, sehingga penampilan Didong juga diselingi dengan Bahasa Indonesia
Dipilihnya Didong sebagai media publikasi empat pilar kebangsaan mendapat tanggapan dari Wakil Bupati Aceh Tengah Drs. H. Khairul Asmara, yang turut memberi sambutan pada kesempatan tersebut." Sebagai elemen masyarakat yang selama ini memiliki Didong Gayo, kami merasa bangga, karena Didong mendapat panggung terhormat untuk melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan", ungkapnya
Khairul mengatakan inilah saatnya Didong tidak hanya menjadi milik masyarakat gayo, tapi juga dikenal luas dan dimiliki masyarakat Indonesia.