Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah tenaga kesehatan yang telah berpartisipasi dalam vaksinasi COVID-19 di Lampung mengatakan bahwa program tersebut sebagai upaya saling melindungi antarwarga dari penularan COVID-19.
"Kemarin sudah ikut vaksinasi di rumah sakit dan memang tidak terasa apapun, jadi jangan takut sebab program vaksinasi ini merupakan upaya kita untuk saling melindungi," ujar seorang tenaga kesehatan di pelayanan sterilisasi RSUDAM, Arismiyati, di Bandarlampung, Sabtu (23/1).
Sebelum proses vaksinasi, dirinya telah diberi sejumlah pertanyaan secara rinci seputar kesehatan pribadi.
"Ada 16 pertanyaan yang diajukan di meja penapisan tentang kesehatan saya, dan semua langsung terintegrasi ke data pusat jadi sedikit memakan waktu cukup lama," katanya.
Dia mengatakan saat proses vaksinasi tidak dirasakan sakit ataupun efek samping pascaimunisasi.
"Seperti imunisasi biasa, kalau tenaga kesehatan semua antusias karena dengan vaksinasi tidak hanya kita berupaya melindungi diri juga melindungi keluarga ataupun pasien yang ada," ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan oleh tenaga kesehatan lainnya.
"Sudah ikut vaksinasi di puskesmas, atas kesadaran sendiri saya ikut serta, saat disuntik sedikit gelisah karena ini baru pertama kali," ujar Angga.
Ia menjelaskan setelah proses observasi selama 30 menit tidak ada reaksi sistemik ataupun lokal yang dirasakan, namun petugas pelayanan kesehatan akan terus memantau hingga 14 hari ke depan.
"Vaksinasi ini dilakukan sebagai upaya pemerintah melindungi rakyatnya di masa pandemi COVID-19, jadi untuk masyarakat ataupun tenaga kesehatan yang nantinya akan divaksin jangan ragu dan takut, sebab saya telah membuktikannya sendiri," ujarnya.
Di Provinsi Lampung telah ada 39.707 tenaga kesehatan yang mendaftarkan diri untuk menerima vaksin COVID-19 tahap pertama, namun sempat terjadi sejumlah kendala dalam registrasi melalui sistem yang telah disediakan.
Nakes sebut vaksinasi upaya saling melindungi dari penularan COVID-19
Minggu, 24 Januari 2021 10:44 WIB