Subulussalam (ANTARA) - Ruas jalan provinsi di kawasan Rundeng, Kilometer 11, Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Aceh, rusak parah, sehingga memakan korban pengguna jalan.
Kudding Padang, warga setempat, di Subulussalam, Senin, mengatakan kerusakan badan jalan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun. Akibatnya, kecelakaan sering terjadi di lokasi tersebut. Bahkan hingga memakan korban jiwa.
Menurut Kudding Padang, kondisi diperparah ketika hujan. Jalan yang dipenuhi lubang tidak terlihat karena tergenang air. Pengendara yang melintas, harus mengurangi kecepatan ketika melintas di jalan tersebut, jika tidak bisa terperosok dalam lubang.
"Seringkali kecelakaan. Hampir setiap minggu ada kecelakaan. Sekitar sebulan lalu ada yang meninggal dunia di ruas jalan rusak tersebut," ujar Kudding Padang menyebutkan.
Menurut Kudding, kerusakan jalan tersebut beberapa kali ditimbun oleh pihak perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut. Namun, karena tidak diaspal, ketika hujan timbunan itu kembali tergerus air.
Kuddin berharap pemerintah daerah tidak tutup mata dan membiarkan kondisi seperti itu berlarut-larut dan segera memperbaiki jalan tersebut, sehingga tidak lagi memakan korban.
"Harapan kami, pemerintah segera memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut serta membangun saluran di kiri kanan jalan, sehingga tidak tergenang saat hujan," kata Kudding Padang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Subulussalam Alhaddin mengatakan ruas jalan yang rusak parah dan sering memakan korban tersebut merupakan jalan provinsi.
"Jalan tersebut adalah ruas jalan provinsi yang ditangani oleh PUPR provinsi. Jadi, kewenangan perbaikannya berada di PUPR Provinsi Aceh," kata Alhaddin melalui pesan singkatnya.
Ditanya lebih lanjut, apakah permasalahan jalan itu sudah dikoordinasikan dengan pihak Dinas PUPR Aceh yang berwenang memperbaiki jalan rusak tersebut, Alhaddin tidak menjawabnya.