Jakarta (ANTARA) - Psikolog keluarga dari Universitas Indonesia, Kasandra Putranto tidak merekomendasikan orang tua untuk mengizinkan anak-anak menyaksikan konten pornografi, karena menyaksikan adegan vulgar akan menumbuhkan sifat adiktif atau kecanduan dan memunculkan rasa ingin tahu untuk mencoba.
Selebritas Yuni Shara dalam sebuah wawancara dengan Venna Melinda beberapa waktu lalu mengaku memiliki cara unik dalam mendidik kedua putranya, termasuk saat dia memergoki sang anak menonton konten video porno.
Kepada Venna, Yuni Shara membolehkan putra-putranya yang beranjak dewasa itu menonton konten porno, bahkan dia mengaku ikut mendampingi anak-anaknya menonton video porno tersebut.
"Secara pribadi, saya tidak merekomendasi anak diijinkan untuk menonton konten porno, karena paparan pornografi akan mendorong rasa ingin tahu anak, yang berpotensi menumbuhkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba, alias praktik," kata Kasandra pada ANTARA, Minggu.
Saat menonton konten pornografi, anak akan mendapatkan kepuasan fisik yang ditandai dengan kehadiran oksitosin pada perempuan dan vasopresin pada laki-laki, yang sifatnya adiktif. Itu sebabnya, psikolog lulusan Universitas Indonesia itu menganjurkan sebaiknya remaja konsentrasi pada produktivitas daripada terjebak hanya pada konten pornografi.
Meski demikian, kika anak kedapatan menonton video porno maka sebaiknya orang tua menggunakan kesempatan itu untuk memberikan konten materi kesehatan reproduksi secara efektif.
"Jangan hanya memarahi anak atau membuatnya malu atau bahkan stress," kata dia.
Edukasi seks lebih tepat disebut pendidikan kesehatan reproduksi, kata Kasandra, kemudian menambahkan "Agar anak lebih fokus pada tujuan utama edukasi dan tidak kepada dampak negatifnya."
Konten materi mencakup hal yang luas, mulai dari pemahaman norma hukum, agama dan sosial, sampai kesehatan fisik dan mental, yang diberikan bertahap, sesuai kapasitas pemahaman dan pengendalian emosi anak."
Sebelumnya, Yuni Shara dalam sebuah wawancara dengan Venna Melinda yang tayang pada pada 19 Juni 2021, mengaku ingin menjadi orang tua dengan pemikiran yang terbuka untuk anak-anaknya.
"Anak-anakku kebetulan anak-anak yang terbuka. Enggak mungkinlah ya anak-anak kita enggak nonton film porno, mau yang jenis anime atau jenis apapun segala macem, akan ada," kata dia.
Dia bahkan secara bebas mengizinkan anaknya untuk menonton film porno.
"Daripada nanti gimana-gimana mending kita jadi temen saja 'gimana nontonnya' misalnya kayak gitu. Itu yang kayak gini-gini," katanya menjelaskan.
Meski demikian, sikap Yuni Shara itu menuai kontroversi dari warganet. Mereka tampak memberikan beberapa pendapat dan komentar mengenai sikap tersebut.
Psikolog keluarga tak izinkan konten dewasa untuk anak karena bersifat adiktif
Minggu, 27 Juni 2021 12:28 WIB