Banda Aceh (ANTARA) - Lahan seluas 13 hektare milik warga dalam dua kecamatan di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh dilaporkan terbakar menurut Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
"Kebakaran lahan penduduk ini mulai terjadi pada Rabu (4/8) sekitar pukul 18.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas dalam keterangan melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdati) di Banda Aceh, Kamis.
Baca juga: BPBD: Seluas 34 hektare lahan terbakar di Bener Meriah
Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan tersebut terjadi di Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan dan Desa Dedalu, Kecamatan Lut Tawar.
Akibatnya, kata Ilyas, luas lahan yang terbakar di Desa Mendale mencapai sekitar 9 hektare, sedangkan luas lahan yang terbakar di Desa Dedalu sekitar 4 hektare.
"Kronologinya masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib. Tidak ada korban terdampak dan korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Ilyas.
Baca juga: Tiga hektare lahan terbakar di lembah seulawah Aceh Besar
Sejak dilaporkan karhutla, BPBD Kabupaten Aceh Tengah mengerahkan dua unit pemadam kebakaran dari posko induk ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
"Kondisi terakhir api di Desa Mendale belum berhasil dipadamkan, sedangkan di Desa Dedalu sudah berhasil dipadamkan pada Rabu (4/8) pukul 18.30 WIB," katanya.
Baca juga: BPBA: Luas lahan terbakar di Nagan Raya Aceh menjadi 20,5 hektare
Sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi dalam tiga kecamatan dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah, dengan luas mencapai 34 hektare, sejak Selasa (3/8).
“Kebakaran hutan tersebut terjadi di lahan pinus dan lahan pertanian warga di tiga kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Bener Meriah, Anwar.
Ia menjelaskan dari total luas lahan yang terbakar tersebut seluas 32 hektare adalah merupakan kawasan hutan pinus dan sisanya sekitar dua hektare merupakan lahan pertanian dan perkebunan kopi warga.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah Safriadi mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.
Ia juga mengingatkan warga untuk tidak merokok selama berada di kawasan hutan guna menghindari kemungkinan terjadinya kebakaran yang dipicu oleh puntung rokok yang masih menyala.
"Kita mengimbau masyarakat sekitar kawasan hutan untuk tidak membakar sampah, rumput, atau pun puing-puing. Pembakaran ini dapat memicu karhutla yang tidak disengaja," demikian Safriadi.