Sigli (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie menyatakan beredarnya berita bohong atau hoaxs di tengah masyarakat ikut mempengaruhi capaian vaksinasi di kabupaten itu.
“Sebagian masyarakat di Kabupaten Pidie masih minim memahami terhadap pentingnya vaksinasi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dr Arika Aboebakar di Pidie, Sabtu.
Ia menjelaskan pengaruh dari informasi hoaxs yang beredar tersebut membuat masyarakat takut sehingga tidak mau divaksin.
"Ini tugas kita semua bukan hanya pemerintah untuk meyakinkan warga agar mau divaksin supaya kasus COVID-19 tidak meningkat dan terbentuknya herd immunity,”kata Arika.
Arika mengimbau warga pidie tetap menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas, jangan mudah percaya berita hoax dan tetap ikhtiar dengan menjalankan protkes dan melakukan vaksinasi.
Arika menyebutkan sasaran vaksin di Kabupaten Pidie untuk Sumberdaya masyarakat (SDM) Kesehatan 5.953, pelayanan publik 40.525, Lanjut Usia (Lansia) 35.530, untuk masyarakat umum 212.558 dan untuk remaja 46.280.
Namun capaiannya masih belum sesuai target vaksin yang sudah tercapai dosis 1 untuk Tenaga Kesehatan, (Nakes) 5.207, pelayan publik 23.930, Lansia 1.686, masyarakat umum 6.433 dan untuk remaja hanya mencapai 231, dengan jumlah semua nya yang sudah divaksin 37.487.
Selanjutnya dosis ke dua yang sudah berhasil divaksin, Nakes 4.768, pelayan publik 12.801, Lansia 781, masyarakat umum 1.865 dan untuk remaja 46 dengan jumlah semua yang sudah divaksin 20.261.
"Kita akan terus memacu capaian dengan terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi,” kata Arika yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pidie.