Takengon (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Tengah Jumadil Enka menyatakan kabupaten tersebut saat ini menjadi salah satu kawasan wisata bagi masyarakat kabupaten/kota di Aceh.
“Sekarang kebanyakan agenda rapat kerja dari Pemerintah Aceh, OPD, maupun swasta juga kebanyakan di Aceh Tengah. Acara-acara seperti family gathering juga sering di sini," katanya di Takengon, Senin.
Ia menjelaskan hunian hotel dan homestay saat libur akhir pekan terisi 80 persen dan sebagian hotel yang ada di kawasan tersebut penuh.
“Pemberlakuaan PPKM Level 1 pada September 2021 juga menjadi salah satu pertimbangan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Takengon,” katanya.
Ia mengatakan pengunjung yang berwisata ke daerah penghasil kopi arabica tersebut didominasi dari Lhokseumawe, Bireuen dan Banda Aceh
Menurutnya dalam dua tahun terakhir di masa pandemi COVID-19, pariwisata di daerah itu bahkan menunjukkan kemajuan yang menggembirakan yang ditandai pertumbuhan hotel dan homestay dan hadirnya destinasi wisata baru seperti cafe di seputaran kawasan Danau Lut Tawar.
Menurut dia di tengah pandemi, ada tiga hotel berbintang yang diresmikan oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar.
"Wisata kita memang sangat didukung oleh faktor iklim yang sejuk, udara bersih, jadi orang nyaman beraktifitas," katanya.
Jumadil menuturkan peningkatan kunjungan wisata ke daerah itu sangat membantu dalam mempercepat pemulihan ekonomi daerah akibat dampak pandemi COVID-19.
Menurut dia ekonomi masyarakat juga akan terus membaik dengan adanya tren positif khususnya bagi para pelaku usaha di sektor wisata dan masyarakat sekitarnya.
"Kita terus berbenah dan kita berharap sektor wisata kita terus berkembang dengan baik dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik kepada pengunjung, juga pelaku usaha, karena pandemi belum berakhir," kata Jumadil.