Karang Baru (ANTARA) - Bupati Aceh Tamiang Mursil menyebut banyak sekali orang sudah datang kepadanya menawar-nawarkan bisa bantu siapa yang akan ditunjuk jadi Pejabat (Pj) Bupati menjelang berakhirnya masa jabatan kepala daerah tahun 2022.
"Kawan-kawan saya juga ada didatangi lalu mereka minta pendapat ke saya. Saya bilang tidak apa-apa terima saja dengan baik. Tapi kalau dia minta uang tunggu dulu. Kalau dia minta CV/daftar riwayat hidup kasih saja," kata Bupati Aceh Tamiang, di Karang Baru, Senin.
"Agen dunia lagi berkeliaran sekarang. Agen dunia ini, dia bisa urus semuanya kenal sama Mendagri, kenal entah sama siapa-saja. Semua dia kenal, untung tidak kita tanya kau kenal sama Tuhan," lanjutnya saat menggelar rapat rutin bersama seluruh Asisten, Kepala SKPK, para Camat dan 213 datok penghulu (kades desa) se-Aceh Tamiang.
Mursil menyatakan siapapun jadi Pj Bupati Aceh Tamiang akan didukung di masa transisi ini. Sebab Pj Bupati nanti juga akan menjalankan program yang diusulkan pemerintahan sekarang di tahun ini.
Baca juga: Jayanti Sari terpilih Ketua Panleg DPRK Aceh Tamiang, 11 raqan menanti
"Siapa pun jadi Pj Bupati akan kita dukung. Dia (Pj) hanya melaksanakan kegiatan apa yang sudah kita usulkan di 2022 ini, begitu. Jadi kita lihat nanti di 2023 kami nanti jadi penonton dengan Pak Wabup, siapa itu nanti Pj Bupati-nya kita belum tahu," tutur Mursil.
Mursil juga mempersilahkan dan mendukung siapa saja yang akan maju dalam Pilkada 2024 mendatang, termasuk bila ada calon bupati dari kalangan datok penghulu ikut.
Lebih lanjut orang nomor satu di Aceh Tamiang ini juga menyampaikan saat ini kepemimpinannya bersama Wabup HT Insyafuddin sudah selama 52 bulan memasuki bulan ke 53. Artinya sebentar lagi masa periodenya menjabat habis.
Baca juga: DPKP Aceh Tamiang targetkan 5 ton panen parsial udang vaname
"Masih ada sekitar sembilan bulan lagi masa jabatan kami berakhir. Mohon dukungan terus selama sembilan bulan ini supaya bisa kita selesaikan kerja-kerja dengan baik," ucapnya.
Pasangan dengan jargon "Bermutu" ini mengakui belum maksimal menjalankan roda pemerintahan selama 52 bulan menjabat. Banyak target dan janji-janji serta harapan belum bisa terpenuhi termasuk pembangunan infrastruktur.
"Terutama panjang jalan kabupaten kita dari seluruh ruas jalan yang ada 924 kilometer baru 30 persen yang mampu kita aspal," ungkapnya.
Baca juga: Aceh Tamiang tanam 1.200 bunga hias untuk perindah pusat pemerintahan
Masih banyak lagi pekerjaan yang belum dapat diselesaikan, dikarenakan APBK sejak 2020-2022 sangat terbatas banyak dialihkan untuk penanganan bencana nasional non alam pandemi COVID-19.
"Namun di 2023 anggaran sudah sedikit normal walaupun belum full dibanding 2020-2022 anggran sangag terbatas sehingga banyak janji-janji tidak bisa dipenuhi," katanya.
"Tapi kita terus berusaha menyelesaikan dengan persiapan usulan masuk di anggaran 2023 untuk realisasikan janji-janji itu karena penyusunan program anggaran dimasa kami," pungkas Mursil.