Langsa (ANTARA Aceh) - Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Forum Perjuangan Keadilan Rakyat Aceh (DPP FOPKRA), Teuku Firdausin Nazar mendesak pihak Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Langsa agar memberdayakan putra daerah setempat sebagai penyelenggara event Langsa Green Festival yang akan digelar Desember mendatang.
"Kami mendesak Disporabudpar agar memberikan kesempatan dan memberdayakan putra daerah sebagai penyelenggara event yang akan diserahkan pada pihak ketiga," ungkap Firdausin Nazar di Langsa, Senin (30/11).
Menurut dia, pernyataan itu disampaikan menyikapi rencana Disporabudpar Kota Langsa yang akan menggelar even Langsa Green Festival pada minggu pertama bulan Desember 2015.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, penyelenggara hajatan tersebut dilaksanakan pihak ketiga yakni Event Organizer (EO) dari Banda Aceh.
Sementara, lanjutnya, tidak sedikit putra daerah yang juga memiliki perusahaan EO dan terbilang profesional, namun tidak mendapat kesempatan berkarya.
"Ini kali pertama Disporabudpar memakai jasa pihak ketiga dalam menyelenggarakan acara. Makanya kita minta diberdayakan putra daerah jangan sampai EO luar yang mengerjakannya," tandas Firdaus.
Ia menyatakan, mendukung sepenuhnya pelaksanaan Langsa Green Festival sepanjang bertujuan melestarikan seni budaya dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Akan tetapi, menolak dan mengutuk keras pelaksanaan Langsa Green Festival yang diswadayakan kepada pihak ketiga (Event Organizer) dari luar Kota Langsa.
Dikatakan, bahwa jauh sebelum pihak dinas menerapkan kebijakan swadaya pada pihak ketiga terkait pelaksanaan even. Komponen muda dan seniman Kota langsa telah sukses melaksanakan beragam event baik berskala lokal dan nasional yang membuktikan bahwa di Kota Langsa ada Event Organizer yang profesional.
Karenanya, dia mewakili elemen muda dan pelaku seni, mendesak Disporabudpar untuk dapat melibatkan segenap komponen muda yang bergerak di bidang seni budaya khususnya pekerja seni yang kerap sukses menyelenggarakan event di Kota Langsa dan sekitarnya.
Selanjutnya, mendesak Wali Kota untuk menegur Kadisporabudpar Kota Langsa yang selama ini terkesan lebih mementingkan kepentingan kelompok dari pada kepentingan umum khususnya pemberdayaan pelaku seni budaya.
Kepala Disporabudpar Kota Langsa, Drs Syafrizal melalui Kepala Bidang Pariwisata, Reza Fahlevi menyatakan, pihaknya masih menyeleksi administrasi EO yang sudah menyerahkan berkas dan kesediaan sebagai penyelenggara.
"Kita masih verifikasi EO dan administrasinya. Tentu kami prioritaskan EO lokal yang digawanggi putra daerah," jelas Reza.
Sejuah ini, sambung, pihaknya belum memberikan kontrak kepada EO luar, baru hanya wacana saja.
"Kita sudah coba mencari EO lokal, namun belum ada perusahaan yang memenuhi persyaratan," terangnya.
Menurut Reza, jika memang ada EO lokal siap dan mampu, pihaknya pasti akan memberikan kesempatan.
"Kita tidak menutup ruang komunikasi dengan EO lokal. Keberadaan Disporabudpar memang untuk kemasalahatan masyarakat Langsa," demikian Reza Fahlevi.
"Kami mendesak Disporabudpar agar memberikan kesempatan dan memberdayakan putra daerah sebagai penyelenggara event yang akan diserahkan pada pihak ketiga," ungkap Firdausin Nazar di Langsa, Senin (30/11).
Menurut dia, pernyataan itu disampaikan menyikapi rencana Disporabudpar Kota Langsa yang akan menggelar even Langsa Green Festival pada minggu pertama bulan Desember 2015.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, penyelenggara hajatan tersebut dilaksanakan pihak ketiga yakni Event Organizer (EO) dari Banda Aceh.
Sementara, lanjutnya, tidak sedikit putra daerah yang juga memiliki perusahaan EO dan terbilang profesional, namun tidak mendapat kesempatan berkarya.
"Ini kali pertama Disporabudpar memakai jasa pihak ketiga dalam menyelenggarakan acara. Makanya kita minta diberdayakan putra daerah jangan sampai EO luar yang mengerjakannya," tandas Firdaus.
Ia menyatakan, mendukung sepenuhnya pelaksanaan Langsa Green Festival sepanjang bertujuan melestarikan seni budaya dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Akan tetapi, menolak dan mengutuk keras pelaksanaan Langsa Green Festival yang diswadayakan kepada pihak ketiga (Event Organizer) dari luar Kota Langsa.
Dikatakan, bahwa jauh sebelum pihak dinas menerapkan kebijakan swadaya pada pihak ketiga terkait pelaksanaan even. Komponen muda dan seniman Kota langsa telah sukses melaksanakan beragam event baik berskala lokal dan nasional yang membuktikan bahwa di Kota Langsa ada Event Organizer yang profesional.
Karenanya, dia mewakili elemen muda dan pelaku seni, mendesak Disporabudpar untuk dapat melibatkan segenap komponen muda yang bergerak di bidang seni budaya khususnya pekerja seni yang kerap sukses menyelenggarakan event di Kota Langsa dan sekitarnya.
Selanjutnya, mendesak Wali Kota untuk menegur Kadisporabudpar Kota Langsa yang selama ini terkesan lebih mementingkan kepentingan kelompok dari pada kepentingan umum khususnya pemberdayaan pelaku seni budaya.
Kepala Disporabudpar Kota Langsa, Drs Syafrizal melalui Kepala Bidang Pariwisata, Reza Fahlevi menyatakan, pihaknya masih menyeleksi administrasi EO yang sudah menyerahkan berkas dan kesediaan sebagai penyelenggara.
"Kita masih verifikasi EO dan administrasinya. Tentu kami prioritaskan EO lokal yang digawanggi putra daerah," jelas Reza.
Sejuah ini, sambung, pihaknya belum memberikan kontrak kepada EO luar, baru hanya wacana saja.
"Kita sudah coba mencari EO lokal, namun belum ada perusahaan yang memenuhi persyaratan," terangnya.
Menurut Reza, jika memang ada EO lokal siap dan mampu, pihaknya pasti akan memberikan kesempatan.
"Kita tidak menutup ruang komunikasi dengan EO lokal. Keberadaan Disporabudpar memang untuk kemasalahatan masyarakat Langsa," demikian Reza Fahlevi.