Aceh Timur (ANTARA) - Warga Kabupaten Aceh Timur kini banyak menjadikan kambing menjadi hewan kurban menyusul maraknya penyakit mulut dan kuku menyerang sapi di daerah itu.
"Sejak sepekan, menjelang lebaran Idul Adha 1443 Hijriah, warga lebih banyak membeli kambing untuk hewan kurban dari pada sapi," kata Musliadi, pedagang ternak di Idi, Kabupaten Aceh Timur, Senin.
Menurut Musliadi, hal tersebut akibat wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yang kebanyakan dialami sapi, sehingga pembelian kambing lebih diminati dibandingkan sapi.
"Selain kambing yang saya jual, saya juga menyediakan sapi dua ekor. Namun hingga sekarang, dua ekor sapi tersebut belum laku. Yang banyak terjual kambing," kata Musliadi.
Meskipun tingginya peminat kambing, kata dia, namun tidak memengaruhi harga jual. Harga kambing yang sudah cukup usia untuk kurban dijual Rp2,5 juta hingga Rp5 juta per ekor.
"Setiap hari kambing yang terjual delapan hingga 13 ekor setiap hari. Beda dari tahun sebelumnya, yang biasanya hanya tiga hingga lima ekor per hari laku terjual," kata Musliadi.
Shaleh, pedagang lain juga mengaku permintaan hewan kurban khususnya kambing dan domba tinggi dalam sepekan terakhir. Sedangkan sapi, sepi pembeli dan menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Kambing dan biri-biri lebih diminati sekarang. Tingginya peminat, namun tidak tertutup kemungkinan harga akan mengalami peningkatan. Pasalnya, persediaan di pasaran mulai berkurang," kata Shaleh.
Sapi terpapar PMK, warga Aceh Timur beralih ke kambing untuk kurban
Senin, 4 Juli 2022 17:06 WIB