Meulaboh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat meminta kepada pemerintah pusat, agar kembali melanjutkan pembangunan tanggul pengaman pantai (break water) di sepanjang pantai di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
Hal tersebut sebagai upaya untuk mengatasi banjir rob yang setiap tahun melanda pemukiman masyarakat.
“Kami berharap pemerintah pusat kembali melanjutkan pembangunan tanggul di Pantai Meulaboh Aceh Barat, agar masyarakat terhindar dari bencana alam banjir rob,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat DR Mukhtaruddin di Meulaboh, Kamis.
Ia mengatakan, selama ini pemerintah pusat telah membangun tanggul di sepanjang pantai Meulaboh, Aceh Barat mencapai ratusan meter dari total panjang tanggul yang ditargetkan dibangun mencapai 1,6 kilometer.
Menurut Muktaruddin, dengan adanya pembangunan tanggul pemecah ombak (break water), maka diharapkan fenomena pasang air laut atau banjir rob tidak akan lagi terjadi di pemukiman masyarakat di kawasan tersebut.
Selama ini, kata dia, fenomena banjir rob merupakan bencana alam yang rutin terjadi setiap tahunnyaa di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
Ada pun kawasan yang paling sering terjadi bencana alam tersebut diantaranya seperti Desa Suak Indrapuri, Pasir, Desa Ujung Kalak, Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.
Namun sejak dibangun tanggul pemecah ombak sejak tahun 2019 lalu, sebagian desa dari empat desa tersebut tidak lagi terjadi banjir rob karena sebagian kawasan pemukiman masyarakat telah dibangun tanggul.
“Untuk itu, kami mengharapkan pemerintah pusat kembali melanjutkan pembangunan tanggul pemecah ombak ini, agar masyarakat di Aceh Barat tidak lagi terdampak banjir rob setiap tahunnya,” kata Mukhtaruddin mengharapkan.
Cegah banjir rob, Pemerintah pusat diminta lanjutkan pembangunan tanggul di Aceh Barat
Kamis, 7 Juli 2022 23:13 WIB