Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh menargetkan revitalisasi Anjungan Pemerintah Aceh di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dalam waktu dua bulan dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20),
"Beberapa hari ini bapak Presiden tengah memperhatikan Taman Mini ini untuk menghadapi KTT G20," kata Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah usai zikir dan doa bersama di Anjungan Pemerintah Aceh TMII, Jakarta Timur, Selasa.
Pada siaran pers yang diterima di Banda Aceh, Selasa, Sekda menjelaskan revitalisasi tersebut akan dilakukan dari semua sisi Anjungan Pemerintah Aceh, mulai Rumah Aceh, hingga pesawat Seulawah RI 001 untuk dicat ulang.
Sekda yang didampingi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, Muhammad Adam dan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Akkar Arafat juga melihat langsung kondisi Anjungan Pemerintah Aceh dengan mengelilingi di setiap sisinya.
"Kita pada hari ini diperintahkan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki untuk melihat kondisi Anjungan Pemerintah Aceh di TMII, apa yang bisa kita kerjakan untuk dua bulan ke depan," katanya.
Sekda mengajak semua para pegawai di ruang lingkup Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) supaya saling bahu membahu (gotong royong) membantu berbenah Anjungan Pemerintah Aceh di TMII.
"Kita berharap semuanya jadi fokus perhatian di Anjungan Aceh ini. Apa yang bisa kita kerjakan kita kerjakan. Minimal kebersihannya," kata Sekda.
Kepala BPPA, Akkar Arafat yang mendampingi Sekda Taqwallah mengatakan akan memantau revitalisasi Anjungan Pemerintah Aceh di TMII sesuai arahan Pj Gubernur Aceh serta Sekda.
"Alhamdulillah, hari ini kita memulai gotong-royong disaksikan Sekda Aceh didampingi Kadis Perkim," katanya.
Anjungan Pemerintah Aceh TMII yang dibangun pada 1970 dan diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto pada 1975, memiliki wajah budaya masyarakat Aceh yang tergambarkan dengan dua model rumah adat sebagai bangunan induknya, serta sebuah Lonceng Cakra Donya.
Selain rumah adat Aceh, juga ada dua bangunan lainnya, yaitu Kantor Anjungan dan sebuah bangunan model 'Meunasah' yang terletak di dekatnya.
Kemudian, terdapat satu unit pesawat bantuan masyarakat Aceh saat masa kepemimpinan Presiden RI Soekarno, yakni pesawat RI-001.