Banda Aceh (ANTARA) - Zaitunnah (19) warga Lam Pante Kemukiman Lamteuba Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar mengalami patah tulang kaki saat menyelamatkan diri dari kobaran api yang menghanguskan rumahnya tersebut pada Sabtu.
Kebakaran yang terjadi di Kecamatan Seulimuem tersebut mengakibatkan dua rumah habis dilalap si jago merah sekitar pukul 13.44 WIB.
Petugas Pusdalops-PB BPBD Aceh Besar, Iqbal mengatakan seorang anggota keluarga yang tertimpa musibah mengalami patah tulang kaki akibat melompat dari jendela rumah untuk menyelamatkan diri.
Ia mengatakan kebakaran tersebut menghanguskan dua unit rumah milik warga yakni Umul Aiman dan Tgk Fauzi.
Menurut dia saat ini seluruh korban mengungsi ke tenda darurat yang disediakan oleh di DInas Sosial Kabupaten Aceh Besar
Ia mengatakan Petugas piket pemadam kebakaran BPBD Aceh Besar pos Seulimum menerima informasi tentang adanya kejadian kebakaran rumah warga di Kemukiman Lamteuba yang di sampaikan oleh salah seorang personil Polsek Kecamatan Seulimum.
Lokasi kejadian merupakan lokasi yang jarak dengan Pos Pemadam terdekat, sementara Pos Pemadam terdekat yaitu Pos Seulimum dan pos Durung dengan estimasi waktu tiba ke lokasi kejadian selama 45 menit
Menurut dia dengan jarak tempuh dan harus melewati jalan yang berbukit membuat penanganan yang tidak maksimal.
Menurut keterangan warga pada saat kejadian api pertama diduga terlihat dari rumah Umul Aiman dan pada saat kejadian sebahagian anggota keluarga sedang berada di rumah bahkan korban yang mengalami patah tulang kaki akibat melompat dari jendela rumah untuk menyelamatkan diri merupakan anggota keluarga dari rumah tersebut.
Ia mengatakan untuk penyebab terjadi nya kebakaran rumah warga tersebut sudah dalam penanganan pihak yang berwajib.
BPBD Aceh besar mengerahkan tiga unit armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian yang didatangkan dari Pos Seulimum sebanyak Dua unit dan dari Pos Durung sebanyak Satu unit.
Setiba petugas dilokasi kejadian api memang sudah menghabiskan kedua rumah tersebut. Lokasi kebakaran juga merupakan area pemukiman warga yang padat penduduk.
Sebelum damkar tiba dilokasi kejadian sebahagian besar warga masyarakat melakukan usaha pemadaman dengan cara manual yaitu cara penyiraman menggunakan air dengan timba.
Usaha pemadaman dan pendinginan baru selesai di lakukan oleh petugas pada pukul 16.30 WIB.