Adi (34), pemilik warung kopi di Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue, Senin, menuturkan warung kopi miliknya itu mengalami penurunan pengunjung akibat matinya jaringan internet, sehingga berdampak pada omzet atau pendapatan setiap harinya.
"Internet sudah menjadi kebutuhan semua orang, termasuk kami pemilik warung kopi yang menyediakan layanan internet untuk pengunjung. Saat internet mati seperti ini pengunjung juga berkurang," kata Adi.
Adi mengatakan jika sebelumnya usaha warung kopinya bisa mendapatkan omzet hingga Rp1 juta per hari, kini hanya Rp300 ribu hingga Rp500 ribu.
Hal serupa dirasakan Guntur, pemilik warung kopi lainnya. Menurut Guntur rata-rata tamu yang datang ke warung kopinya untuk mencari jaringan internet.
"Selain untuk bersantai, saat ini banyak keperluan masyarakat yang berkaitan dengan internet dilakukan di warkop, sehingga saat tidak ada internet seperti ini warkop menjadi sepi," ujar Guntur.
Menurut Guntur, akibat sepinya pengunjung berdampak pada pendapatan. Berkurangnya pendapatan berakibat penekanan biaya pengeluaran, sehingga dirinya terpaksa mengurangi pekerja.
"Pekerja saya ada tiga orang, saya kurangi menjadi dua orang, karena pendapatan saat ini menurun," ujar Guntur.