Kepala Desa Pulau Siumat Aryunan di Simeulue, Selasa, mengatakan kejadian tersebut terjadi Selasa (25/10) pukul 05.00 WIB. Kebakaram disebabkan lampu berbahan bakar minyak tanah (teplok).
"Masyarakat menggunakan lampu teflok saat malam hari karena mesin pembangkit listrik sedang rusak. Kebakaran ini disebabkan lampu teplok," kata Aryunan.
Aryunan mengatakan rumah milik Eliana (50). Kebakaran menghanguskan dinding kamar. Kebakaran juga menghanguskan pakaian dan satu unit televisi.
"Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, namun pakaian sekolah dan pakaian hari-hari enam orang anak yatim yang tinggal di rumah itu terbakar," ucap Aryunan.
Aryunan berharap pihak terkait dapat membantu keluarga tersebut. Sebab kondisi kehidupan mereka tergolong sulit.
"Semoga pemerintah membantu korban ini, terutama pakaian anak-anak yatim itu," harap Aryunan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue Zulfadli mengatakan pihaknya belum menerima informasi kebakaran tersebut.
"Belum ada laporan sama kita baik itu dari desa maupun dari pihak kecamatan," ujar Zulfadli.
Desa Pulau Siumat berjarak 2,5 jam dari pusat Kota Sinabang, Ibukota Simeulue menggunakan jalur laut.
Saat ini desa yang di huni 117 kepala keluarga ini kondisi listrik sedang tidak baik selama dua minggu lamanya akibat mesin utama pembangkit listrik di desa itu dalam kondisi rusak belum di perbaiki.
Masyarakat setempat saat ini menggunakan lampu teplok berbahan bakar minyak tanah untuk penerangan saat malam hari.