Denpasar (ANTARA) -
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan pihaknya menyediakan cadangan listrik 442 MW untuk mengamankan pasokan listrik selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali pada 15-16 November 2022.
Darmawan sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Bali, Sabtu menyatakan sistem keandalan pembangkit PLN untuk mendukung KTT G20 di Bali mencapai 1.422 megawatt (MW).
Pasokan tersebut, kata dia, berasal dari pembangkit listrik di Bali sebesar 952 MW, transfer listrik dari pembangkit di Jawa melalui transmisi bawah laut atau Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) sebesar 370 MW dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati sebesar 100 MW.
Sementara, untuk beban puncak pada saat acara G20 diperkirakan hanya sebesar 980 MW.
Darmawan memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan PT PLN (Persero) hingga personel telah siap mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang bakal digelar pekan depan di Nusa Dua, Badung, Bali.
Darmawan mengatakan, PLN telah melakukan persiapan menyeluruh untuk memastikan keandalan pasokan dari kapasitas pembangkit hingga transmisi listrik ke venue acara KTT G20 pada 15-16 November 2022.
"Dalam hal ini kami melakukan persiapan secara menyeluruh. Kami sudah menghitung pasokannya balance, antara pasokan listrik dengan kebutuhan listriknya sangat terjaga," katanya saat memimpin langsung pengamanan kelistrikan KTT G20 dari Posko Siaga Nusa Dua, Bali.
Dia mengungkapkan beban puncak yang diperkirakan mencapai 980 MW, dan itu jauh di bawah estimasi yang disiapkan PT PLN.
Selain itu, untuk memperkuat keandalan, PLN menyiapkan peralatan pendukung seperti 102 unit uninterruptible power supply (UPS), 36 unit gardu bergerak (UGB), 29 unit kabel bergerak dan 68 unit genset.
"Kami menyiapkan empat lapis pasokan listrik. Pertama adalah UPS, kemudian ada 4 lapis penyulang dari 4 gardu induk berbeda yang kalau ada permasalahan langsung cascading otomatis. Kemudian ditambah dengan genset. Jadi, keandalannya sangat tinggi," kata dia.
Untuk menjaga keandalan pasokan listrik di ajang internasional ini, PLN menerjunkan 1.079 petugas yang dibagi menjadi empat kelompok yakni pembangkitan, transmisi, distribusi, dan PT PLN ICON Plus.
"Petugas yang dikerahkan untuk mengamankan G20 berasal dari Bali maupun personel BKO dari unit induk distribusi dan unit-unit lain dari luar Bali," kata Darmawan.
Petugas PLN tersebut tidak hanya disiagakan di venue KTT G20 berlangsung, tetapi pada seluruh sendi kelistrikan yang menunjang pasokan listrik ke lokasi.
Sementara, untuk beban puncak pada saat acara G20 diperkirakan hanya sebesar 980 MW.
Darmawan memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan PT PLN (Persero) hingga personel telah siap mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang bakal digelar pekan depan di Nusa Dua, Badung, Bali.
Darmawan mengatakan, PLN telah melakukan persiapan menyeluruh untuk memastikan keandalan pasokan dari kapasitas pembangkit hingga transmisi listrik ke venue acara KTT G20 pada 15-16 November 2022.
"Dalam hal ini kami melakukan persiapan secara menyeluruh. Kami sudah menghitung pasokannya balance, antara pasokan listrik dengan kebutuhan listriknya sangat terjaga," katanya saat memimpin langsung pengamanan kelistrikan KTT G20 dari Posko Siaga Nusa Dua, Bali.
Dia mengungkapkan beban puncak yang diperkirakan mencapai 980 MW, dan itu jauh di bawah estimasi yang disiapkan PT PLN.
Selain itu, untuk memperkuat keandalan, PLN menyiapkan peralatan pendukung seperti 102 unit uninterruptible power supply (UPS), 36 unit gardu bergerak (UGB), 29 unit kabel bergerak dan 68 unit genset.
"Kami menyiapkan empat lapis pasokan listrik. Pertama adalah UPS, kemudian ada 4 lapis penyulang dari 4 gardu induk berbeda yang kalau ada permasalahan langsung cascading otomatis. Kemudian ditambah dengan genset. Jadi, keandalannya sangat tinggi," kata dia.
Untuk menjaga keandalan pasokan listrik di ajang internasional ini, PLN menerjunkan 1.079 petugas yang dibagi menjadi empat kelompok yakni pembangkitan, transmisi, distribusi, dan PT PLN ICON Plus.
"Petugas yang dikerahkan untuk mengamankan G20 berasal dari Bali maupun personel BKO dari unit induk distribusi dan unit-unit lain dari luar Bali," kata Darmawan.
Petugas PLN tersebut tidak hanya disiagakan di venue KTT G20 berlangsung, tetapi pada seluruh sendi kelistrikan yang menunjang pasokan listrik ke lokasi.