Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Aceh menyatakan berkomitmen untuk menjaga dan memperkuat optimisme terhadap momentum kebangkitan ekonomi nasional dengan terus memperkuat sinergi dan inovasi
“Kami yakin seluruh potensi ekonomi yang dimiliki Aceh dapat dioptimalkan pengelolaannya, sehingga memberikan manfaat maksimal untuk memperkuat ketahanan dan kebangkitan menuju Indonesia Maju,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Provinsi Aceh yang di pusatkan di ruang auditorium Teuku Umar, Bank Indonesia Provinsi Aceh di Banda Aceh dan secara nasional berlangsung di Jakarta dihadiri langsung Presiden Joko Widodo dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Ia menjelaskan perekonomian Aceh mampu tumbuh sebesar 4,36 persen (yoy) pada kuartal II 2022, meski terjadi perlambatan pada kuartal III 2022 menjadi 2,1 persen (yoy) menyusul turunnya performa sektor pertanian, pertambangan, dan konstruksi.
Menurut dia pada kuartal IV ekonomi Aceh akan kembali terakselerasi, sehingga secara keseluruhan tahun 2022, perekonomian Aceh akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 di kisaran 3,10 sampai 3,40 persen (yoy).
Kemudian laju inflasi Aceh tahun 2022 relatif lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, berada pada rentang 5 +-1 persen , yang sejalan dengan kenaikan inflasi nasional dan global.
“Kami menyampaikan penghargaan sebesar-besarnya atas kerja sama di tahun 2022 sehingga terbentuk langkah yang harmoni dalam perjuangan pemulihan ekonomi. Kami tetap optimistis pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut meskipun diperkirakan akan terjadi perlambatan ekonomi di tahun 2023,” katanya.