“Yang kita dapatkan di pangkalan hanya satu dalam seminggu, sementara kita perhari butuh LPG 3 kg sebanyak tiga tabung, terpaksa harus kita beli di kios pengecer yang harganya Rp38 ribu,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Fatimah, penjual gorengan di Banda Aceh ini mengatakan bahwa LPG 3 kg di pangkalan memang terlihat masuk setiap minggu, tetapi karena jumlah terbatas, mereka kadang hanya bisa mendapatkan LPG satu tabung saja. Bahkan, sempat tidak pernah didapatkan meski telah mengantri lama.
Karena itu, dirinya berharap kepada Pemerintah Aceh untuk dapat memberikan alokasi LPG 3 kg secara khusus bagi mereka pelaku usaha kecil, sehingga bisa terus berjualan.
“Kami tidak tahu mau mengadu kemana, kami jualan untungnya hanya sedikit, kalau kami gunakan LPG yang 12 kilogram akan merugi kami, karena harganya sangat mahal,” demikian Fatimah.
