Meulaboh (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Banda Aceh memastikan penganan berbuka puasa yang dijual di Meulaboh, ibu kota, Kabupaten Aceh Barat dipastikan aman dikonsumsi.
“Alhamdulillah, dari 26 sampel yang diuji oleh BBPOM, tidak ada satu pun mengandung bahan berbahaya dan aman dikonsumsi masyarakat,” kata Kepala BBPOM di Banda Aceh Yudi Noviandi di Meulaboh, Kamis,
Ia mengatakan pengambilan sampel dilakukan di tiga titik lokasi pedagang di seputar Kota Meulaboh, yang diduga berpotensi memakai bahan-bahan kimia berbahaya yang dilarang digunakan dalam olahan makanan maupun minuman.
Pengawasan dilakukan BBPOM bersama Pemkab Aceh Barat terbagi dua kategori, yakni pengawasan pada sarana distribusi pangan yang menyasar distributor pangan dan retail pangan untuk mengecek izin edar, kerusakan dan kedaluwarsa produk makanan.
Kemudian pengawasan pangan jajanan Ramadhan (takjil) yang mengambil sampel di tiga titik lokasi di Kota Meulaboh, yaitu di Jalan Nasional, Manek Roo, dan Gadjah Mada.
Yudi menjelaskan sampel makanan dan minuman tersebut kemudian diuji pada mobil laboratorium keliling dengan parameter uji identifikasi bahan berbahaya boraks, formalin, serta bahan pewarna.
Dari 26 sampel yang diuji, kata dia, tidak satu pun ditemukan pangan dengan kandungan bahan berbahaya maupun dilarang, sehingga layak dikonsumsi.
Pada kegiatan itu, petugas BBPOM juga memberikan komunikasi informasi dan edukasi serta pembinaan teknis kepada para pedagang agar selalu menjaga keamanan dan mutu pangan terutama saat bulan suci Ramadhan.
Penjabat Bupati Aceh Barat Mahdi mengatakan pemerintah daerah mendukung penuh BBPOM yang mengambil sampel dan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang dijual selama bulan suci Ramadhan.
"Kami ingin menjamin makanan dan minuman yang dijual kepada masyarakat selama Ramadhan ini bebas dari bahan-bahan berbahaya," kata Mahdi.