Meulaboh (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Provinsi Aceh, Nurchalis mengatakan dampak gangguan layanan perbankan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) di Provinsi Aceh sejak Senin (8/5) hingga Selasa berpotensi menyebabkan lumpuhnya sebagian perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Sebabnya, BSI memegang pangsa pasar terbesar nasabah perbankan di Aceh.
“Gangguan layanan Bank BSI di Aceh merupakan sejarah terburuk dalam pelayanan perbankan di Aceh, ini sangat kita sesali,” kata Nurchalis yang menghubungi ANTARA dari Jakarta melalui saluran telepon, Selasa.
Menurut Nurchalis, dampak dari gangguan layanan perbankan tersebut menyebabkan ratusan ribu masyarakat di Aceh tidak bisa melakukan transaksi ekonomi melalui perbankan karena layanan tersebut tidak bisa diakses sama sekali baik untuk transaksi sesama nasabah maupun transaksi antarbank.
Baca juga: BSI lakukan pemeliharaan sistem, layanan untuk sementara tidak bisa diakses nasabah
Akibatnya, banyak pelaku usaha di Aceh berpotensi mengalami kerugian besar akibat tidak bisa melakukan transaksi keuangan, mengingat saat ini sebagian besar masyarakat dan pelaku usaha di Aceh menggunakan layanan BSI untuk melakukan transaksi keuangan.
Selain itu, Nurchalis juga mengatakan banyak kalangan mahasiswa dan orangtua di Aceh yang tidak bisa mengirim uang melalui rekening BSI karena layanan tersebut lumpuh total, dan tidak bisa diakses. Harusnya kata dia, jauh-jauh hari sebelumnya manajemen dan Direksi PT BSI harus mempertimbangkan secara matang terhadap dampak yang akan terjadi, apabila dilakukan layanan pemeliharaan jaringan (maintenance) perbankan.
“Perbankan merupakan faktor utama dalam menggenjot ekonomi, namun di Aceh malah menyebabkan kerugian di masyarakat, karena akses perbankan nya tidak bisa diakses publik,” kata Nurcahlis.
ISMI: Gangguan layanan BSI berpotensi lumpuhkan ekonomi di Aceh
Selasa, 9 Mei 2023 12:24 WIB