Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen hingga maksimal mencapai 5,9 persen pada 2024. Target tersebut ditetapkan Menkeu untuk menciptakan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan (sustainable) dengan mempertimbangkan berbagai risiko serta dinamika dalam negeri maupun global.
“Dengan mencermati risiko dan dinamika global dan dalam negeri, agenda pembangunan untuk tahun 2024 diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI terkait penyampaian Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN Tahun 2024 di Jakarta, Jumat.
Bendahara Negara tersebut menjelaskan, penetapan target pertumbuhan ekonomi Indonesia disusun berdasarkan fenomena guncangan besar perekonomian global yang diakibatkan kebijakan fiskal AS yang tak menentu dan tensi geopolitik global yang kian berlarut. Kemudian atas pertimbangan kondisi perekonomian dalam negeri yang saat ini cenderung masih stabil.
Baca juga: BI perkirakan ekonomi Aceh 2023 tumbuh 4,4 persen
Selain itu, pemerintah juga mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro lainnya yang digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Indikator tersebut meliputi, inflasi tahun depan yang berada di kisaran 1,5 sampai 3,5 persen, nilai tukar rupiah yang mencapai Rp14.500 hingga Rp15.300 per dolar AS, serta tingkat suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 Tahun antara 6,49 hingga 6,91 persen.