Banda Aceh (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Aceh memperkirakan ekonomi di provinsi itu akan tumbuh 3,9 sampai 4,4 persen pada tahun 2023 sementara tahun sebelumnya sebesar 4,2 persen.
“Jika kita melihat dari struktur ekonomi yang ada saat ini ekonomi akan tumbuh lebih besar dari tahun 2022,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Rony Widijarto P di Banda Aceh, Jumat.
Pernyataan itu disampaikannya terkait kinerja perekonomian di provinsi ujung paling barat Indonesia itu pada triwulan pertama yang tumbuh sebesar 4,63 persen year on year.
Baca juga: Kadin: Pemerintah harus berikan pilihan bank untuk masyarakat Aceh
Ia menjelaskan pertumbuhan itu akan tetap stabil walau belum melewati nasional dengan tetap mempertahankan hilirisasi sektor pertanian dan memanfaatkan potensi yang ada termasuk percepatan realisasi anggaran pendapatan daerah.
“Pemerintah juga harus memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian dan menjaga agar harga tidak terlalu tinggi serta menumbuhkan ekonomi baru lewat hilirisasi sektor pertanian yang saat ini memberi andil bagian besar dalam pertumbuhan ekonomi Aceh,” katanya.
Kemudian peran yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah adalah tetap menjaga inflasi sesuai sasaran inflasi yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh seluruh kepala daerah di Aceh.
“Kami yakin pertumbuhan ekonomi Aceh akan tercapai pada tahun 2023,” katanya.
Baca juga: Tingkatkan ketahanan pangan, Pj Bupati Aceh Besar ajak masyarakat manfaatkan lahan kosong
Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan pertama 2023 tumbuh sebesar 4,63 persen year on year ditopang pertumbuhan dari sisi sektoral Lapangan Usaha (LU) Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 1,66 persen dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,92 persen.
Kemudian dari sisi penggunaan, pertumbuhan didukung oleh Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 1,77 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,49 persen dan ekspor luar negeri 1,04 persen.
Selanjutnya secara nominal, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh pada triwulan I 2023 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp54,25 triliun, sedangkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar Rp35 triliun.
Baca juga: Bersilaturrahmi dengan DPRA dan OJK, ini komitmen Perhumas Aceh