Selain itu, lanjut Nur Hasanah, di ruangan tersebut menampilkan berbagai peralatan perang yang digunakan pejuang Aceh masa penjajahan Belanda, seperti pedang, rencong, tombak, perisai dan lain sebagainya.
"Bahkan, juga ada hikayat perang sabi yang berguna sebagai pembangkit para pejuang Aceh untuk semangat atau heroik melawan Belanda," katanya.
Nur Hasanah menuturkan, semua itu ditampilkan sebagai salah satu pemberian edukasi kepada masyarakat terutama pelajar terhadap perjuangan rakyat Aceh dari masa penjajahan Belanda hingga kemerdekaan.
"Museum memberikan informasi kepada masyarakat yang memang membutuhkan pemahaman tentang sejarah Aceh," demikian Nur Hasanah.

Baca juga: Pengunjung Museum Tsunami Aceh membeludak