Banda Aceh (ANTARA) - Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Aceh M Jafar menyampaikan bahwa peringatan hari perdamaian Aceh yang ke 18 ini diisi dengan semangat pembangunan oleh pemerintah.
"Mengisi perdamaian tentunya dengan pembangunan yang terus dilaksanakan oleh Pemerintah," kata M Jafar, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan M Jafar saat mengisi diskusi publik Aceh Resource and Development (ARD) dengan tema "Merawat Damai Aceh untuk Kemajuan Indonesia", di Banda Aceh.
Baca juga: Aksi damai May Day 2023 berpusat di gedung wakil rakyat Aceh
Selain itu, kata Jafar, dalam banyak hal sebenarnya sejumlah kegiatan positif telah tercapai. Di mana, angka kemiskinan terjadi penurunan, walaupun jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Kemudian, angka stunting di Aceh juga terus menurun, tingkat pengangguran tidak terlalu tinggi. Meski demikian memang terdapat beberapa persoalan yang masih dioptimalkan.
"Angka kemiskinan dan pengangguran tidak terlalu tinggi. Artinya perlu digenjot lagi agar ada penurunan yang lebih cepat," ujarnya.
Saat ini, kata Jafar, Aceh akan terus berupaya membuka lapangan pekerjaan yang masih terbatas, sehingga nantinya angka pengangguran semakin menurun.
Artinya, perlu investor yang menanamkan modal di Aceh, dengan adanya investor maka bisa memperluas kesempatan kerja dan menampung tenaga kerja.
"Pemerintah tentu sedang melakukan berbagai upaya untuk membuka lapangan kerja, seperti di bidang migas saat ini ada pembukaan sumur baru, dan sebagainya untuk memperluas kesempatan kerja," kata Jafar.
Dalam kesempatan itu, mantan Juru Bicara GAM Sofyan Dawod menegaskan bahwa mereka selalu eks kombatan GAM berkomitmen menjalankan dan merawat perdamaian yang sudah 18 tahun ini.
"Komitmen kami dari eks GAM, perdamaian ini tidak hanya kami jalankan dan kami rawat secara pribadi, tetapi juga secara bersama, sehingga tetap terjalin keutuhan," katanya.
Kini, di momen 18 tahun perdamaian Aceh ini, Aceh sudah sangat aman ketimbang provinsi lainnya.
Kata dia, pada periode 2007-2012, 11 wilayah kabupaten/kota di Aceh dipimpin oleh perwakilan eks kombatan GAM, itu juga sebagai komitmen dari merawat perdamaian.
"Itu adalah contoh komitmen kami terhadap perdamaian dalam bentuk partisipasi politik," pungkas Sofyan Dawod.
Baca juga: Anggota DPR RI ajak masyarakat kawal perdamaian Aceh