CRU sebut ada 19 kasus konflik gajah di Aceh Jaya hingga Agustus 2023
Selasa, 22 Agustus 2023 20:42 WIB
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mencatat ada satu kali kejadian konflik gajah liar Juli yakni Kecamatan Krueng Sabee dan dua kali kejadian pada Agustus yaitu di Kecamatan Jaya dan Indra Jaya.
“Jenis tanaman yang dirusak seperti kelapa sawit, pisang, coklat, tanaman karet, kelapa, jagung, durian serta padi. Ada juga yang dirusak pagar dan gubuk milik penduduk di kebun,” ujarnya.
Sementara pada tahun 2022, kata Rizal, pihaknya mencatat ada total 21 kali kejadian konflik gajah dan warga di Aceh Jaya. Daerah yang mengalami konflik umumnya sama seperti pada tahun ini, yakni Kecamatan Pasie Raya, Krueng Sabee, Pangan, Sampoiniet, Setia bakti, Indra Jaya, Teunom, dan Jaya.
Ia menjelaskan, gangguan yang terjadi akibat gajah liar itu akan intensif terjadi apabila kawanan gajah sudah berada di seputar hutan Area Penggunaan Lain (APL) yang berdampingan dengan area perkebunan warga.
Selama ini, kata dia, penanganan yang dilakukan oleh tim CRU Sampoiniet yakni penggiringan gajah-gajah liar tersebut untuk kembali ke hutan baik menggunakan marcon atau gajah jinak.
Di sisi lain, pihaknya juga berharap agar pemerintah menindaklanjuti aktivitas penambangan emas liar (illegal mining) menggunakan alat berat di sepanjang sungai di wilayah Aceh Jaya, guna meminimalisir konflik gajah.
“Karena (penambangan emas ilegal menggunakan alat berat) ini akan menyebabkan gajah terisolasi di beberapa desa,” ujarnya.
Baca juga: BKSDA atasi gangguan gajah di Sungai Mas Aceh Barat pakai mercon