Tokyo (ANTARA) - Kecelakaan maut terjadi di dunia aviasi setelah maskapai penerbangan Jepang, Japan Airlines Co. (JAL), pada Selasa memastikan bahwa salah satu pesawatnya terbakar di bandara Haneda, Tokyo, ketika burung besi tersebut bertabrakan dengan pesawat lain saat tiba dari Sapporo.
Semua penumpang dan awak pesawat yang berjumlah 379 orang berhasil menyelamatkan diri dari pesawat yang terbakar tanpa mengalami luka yang mengancam nyawa, kata JAL.
Penumpang pesawat tersebut berjumlah 367 orang termasuk delapan anak-anak.
Baca juga: Terjepit alat berat grader, tiga pekerja meninggal di Aceh Jaya
Kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh tabrakan antara pesawat JAL dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang yang berpangkalan di bandara, kata pihak penjaga pantai.
Pesawat penumpang tersebut diduga bertabrakan dengan pesawat lain di landasan pacu atau fasilitas penghubung landasan pacu (taxiway) setelah mendarat, menurut JAL.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang mengatakan sedang menyelidiki kejadian tersebut, dan menyatakan bahwa bandara Haneda telah menutup semua landasan pacu.
Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard/JCG) mengatakan bahwa pesawat mereka sedang membawa bantuan untuk daerah yang terdampak gempa.
Dalam insiden itu, lima penumpang dari pesawat JCG dilaporkan tewas. Mereka yang meninggal dunia adalah penjaga pantai yang seharusnya akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa magnitudo 7,6 di Jepang.
Namun, kecelakaan maut tabrakan pesawat tersebut merenggut nyawa mereka sebelum sampai ke tujuan.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Kecelakaan maut di Aceh Jaya kembali terjadi, renggut satu nyawa warga
Baca juga: Tabrak pembatas jalan di Aceh Besar, pengemudi Toyota Rush meninggal dunia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pesawat Japan Airlines terbakar di bandara Haneda