Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Banda Aceh mengharapkan agar Banda Aceh menjadi panutan (role model) keuangan syariah di Indonesia, sehingga pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas akses perbankan guna mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kami menginginkan Banda Aceh menjadi role model dalam mewujudkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Aceh, bahkan di Indonesia," kata Pj Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh Wahyudi dalam keterangan diterima di Banda Aceh, Jumat.
Hal itu disampaikan Wahyudi saat peresmian PT Bank Nano Syariah Banda Aceh. Turut hadir Kepala Cabang Bank Nano Syariah Utami Dewi, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Prabu Dewanto, Kepala Bagian Pengawas OJK Robi Setia Andika, dan unsur lainnya.
Ia menilai kehadiran PT Bank Nano Syariah di Banda Aceh membawa visi dan misi yang kuat untuk memberikan layanan perbankan yang berkualitas, transparan dan berlandaskan prinsip syariah.
“Kami percaya bahwa dengan adanya bank ini, masyarakat Aceh akan semakin mudah mengakses layanan perbankan,” katanya.
Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan memperluas akses terhadap layanan perbankan syariah yang dapat mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
"Karena Kota Banda Aceh memiliki potensi besar dalam hal ekonomi syariah,” katanya.
Kata dia, Pemerintah Provinsi Aceh telah menerbitkan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang mengatur bahwa seluruh lembaga keuangan termasuk bank yang beroperasi di Aceh wajib dilaksanakan berdasarkan prinsip syariah.
Ia berharap, dengan luas akses perbankan di ibukota Provinsi Aceh itu juga dapat memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan dan kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Banda Aceh.
"Menurut data yang kami peroleh jumlah UMKM di Kota banda Aceh per Desember tahun 2023 berjumlah 34.428 UMKM,” ujarnya.
Baca juga: BSI tambah mesin ATM dukung PON 2024