Banda Aceh (ANTARA) - Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh mengusung tema syariat Islam pada debat publik pasangan calon wali kota dan wakil wali kota pada Pilkada 2024.
Ketua KIP Kota Banda Aceh Yusri Razali mengatakan debat publik pasangan calon peserta pilkada tersebut dijadwalkan pada 30 Oktober 2024. Debat tersebut dengan sejumlah panelis dari kalangan akademisi.
"Kami menggelar debat publik pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh pada akhir Oktober nanti. Tema yang diusung pada debat publik tersebut adalah syariat Islam," kata Yusri Razali.
Selain syariat Islam, tema dalam debat publik pertama tersebut juga ada pemerintahan yang bersih dan adil melayani, serta menjamin hak-hak masyarakat di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.
"Adapun subtema debat pertama itu yakni kerukunan umat beragama, pendidikan, sumber daya manusia, dan budaya. Serta tata kelola pemerintahan, layanan publik, lingkungan hidup, kebencanaan, dan teknologi informasi," katanya.
Yusri Razali menyebutkan debat publik peserta pilkada tersebut melibatkan lima panelis di antaranya Prof Syahrial Abbas dari Universitas Islam Negeri Ar Raniry, Prof Asnawi Abdullah dari Universitas Muhammadiyah.
"Serta DR Abdul Muhajid Hamdan dari Universitas Islam Negeri Ar Raniry, DR Teuku Ahmad Yani dari Universitas Syiah Kuala, dan Prof Saiful Akmal dari Universitas Islam Negeri Ar Raniry," kata Yusri Razali.
Ia menyebutkan debat publik tersebut disiarkan langsung melalui televisi, sehingga seluruh masyarakat Kota Banda Aceh dapat menyaksikannya. Pelaksanaan debat juga dilakukan transparan dan profesional.
"Kami juga memberlakukan secara adil dalam pelaksanaan debat publik tersebut kepada para pasangan calon," kata Yusri Razali.
Pilkada di Kota Banda Aceh digelar bersamaan antara pemilihan wali kota dan wakil wali kota dengan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Pemilihan tersebut digelar serentak dengan pilkada di seluruh Indonesia pada 27 November 2024.
Pilkada tersebut diikuti empat pasangan calon yakni Illiza Sa'aduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah, Zainal Arifin dan Mulia Rahman, Aminullah Usman dan Isnaini Husda serta T Irwan Djohan dan Khairul Amal.
Baca juga: Enam tema besar debat kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh