Aceh Tengah (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) Takengon ternyata tidak menggubris surat Bupati Aceh Tengah terkait permintaan relaksasi atau tunda bayar angsuran kredit masyarakat sampai ekonomi daerah pulih pascabencana dan juga uang donasi di rekening kreditur dipotong.
Ayu Rz, nasabah pembiayaan BSI Takengon di Aceh Tengah, Senin, mengatakan hari ini dana bantuan bencana yang diterima oleh suaminya ternyata langsung dipotong oleh BSI Takengon untuk cicilan angsuran.
"Hari ini tiba-tiba ada pemberitahuan dari kantor suami saya, dia dapat bantuan donasi dari kantor Rp4 juta. Kami sudah senang dan langsung cek rekening. Tapi ternyata sudah langsung dipotong oleh BSI, tinggal Rp100 ribu di rek," kata Ayu.
Ayu menjelaskan, dia dan suami mengambil pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BSI Rp200 juta sejak awal tahun yang digunakan untuk membangun usaha arung jeram Ayu Adventure.
Baca: Kelonggaran KUR hingga 3 tahun untuk korban bencana Sumatera
Menurutnya, untuk saat ini seluruh pelaku usaha seperti dirinya yang bergerak di bidang pariwisata Aceh Tengah sangat terdampak pascabencana karena sangat mengandalkan pendapatan dari kunjungan wisatawan.
"Untuk sekarang pariwisata Aceh Tengah jelas-jelas sedang off. Bahkan daerah kami masih terisolasi pascabencana. Kami sama sekali tidak punya pendapatan," ujar Ayu.
Ayu merasa sangat sedih, karena dana yang dipotong oleh BSI seharusnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama masa krisis pascabencana sesuai peruntukan donasi dari kantor suaminya.
"Sekarang semua pihak kasih donasi ke Aceh, ini BSI malah potong uang donasi kami. Kami pun sebenarnya gak tahu kalau kantor suami akan kirim donasi, kalau tahu kami bisa kasih nomor rek yang lain," kata Ayu.
Ia menuturkan, untuk saat ini seluruh sektor ekonomi Aceh Tengah lumpuh total pascabencana.
Dirinya juga menyoroti surat Bupati Aceh Tengah yang sebelumnya telah meminta pihak perbankkan di daerah itu untuk memberikan keringanan relaksasi atau tunda bayar angsuran Kredit KUR dari masyarakat sampai situasi kembali normal.
"Awalnya kita sudah senang mendengar berita itu. Jadi untuk sementara kita gak kepikiran dulu untuk kredit, karena kondisi sekarang kita masih bisa makan aja udah syukur," imbuh Ayu.
Baca: BSI: Realisasi pencairan KUR di Aceh capai Rp2,5 triliun hingga Oktober
Sebelumnya, Bupati Aceh Tengah Haili Yoga telah meminta pihak perbankkan di daerah itu untuk memberikan keringanan berupa tunda bayar kredit khususnya KUR selama kondisi ekonomi daerah belum pulih normal pascabencana.
Pemerintah daerah menilai bahwa dukungan dari sektor perbankan sangat penting demi menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
"Langkah ini dilakukan agar beban masyarakat tidak semakin berat di tengah kondisi pemulihan pascabencana yang penuh tantangan," kata Bupati Haili Yoga.
Terkait hal ini, Wakil Kepala Kantor Cabang BSI Takengon, Debi saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya tidak bisa memberi penjelasan terkait persoalan tersebut.
Tetapi secara singkat, dia menjelaskan pemotongan angsuran secara otomatis dilakukan oleh sistem.
"Kalau sistem kan gak tahu ya, ini lagi bencana atau tidak. Saya juga gak bisa kasih keterangan, pimpinan juga lagi cuti pulang kampung," kata Debi.
Baca: FOTO - Permudah syarat penyaluran KUR UMKM di Aceh
