Langsa (Antaranews Aceh) - Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa, Dr Amiruddin Yahya Azzawiy MA mengatakan, pemimpin adalah manusia terpilih.
"Pemimpin adalah manusia yang terpilih (human elected). Karenanya, tuhan akan selalu melindunginya," kata Amiruddin di Langsa, Kamis (25/1).
Menurut dia, dalam fenomena kepemimpinan nasional di Indonesia, banyak pemimpin pergerakan yang akhirnya menapaki kursi atau tampuk tertinggi di pemerintahan.
Soekarno misalnya, kata dia, seorang pemimpin pergerakan nasional yang akhirnya didaulat sebagai presiden pertama, sekaligus ditasbihkan menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia, bersama Mohammad Hatta.
Menjadi pemimpin, lanjut Ketua Prodi PAI IAIN Zawiyah Cot Kala ini, memiliki tanggung jawab yang besar, dibanding seorang yang tidak menjadi pemimpin.
Karenanya, pemimpin merupakan manusia terpilih diantara sesamanya, yang memiliki kelebihan diantara lainnya.
"Tidak mudah jadi pemimpin. Tantangannya begitu kompleks. Dibutuhkan kepiawaian dalam menyelesaikan banyak persoalan yang dihadapi bangsa, " terangnya.
Kemudian, sambung dia, seseorang menjadi pemimpin tidak hanya sebagai takdir tuhan. Tetapi juga eksistensi dan kualitas seseorang. Dia dipilih karena kemampuan dan kearifan yang dimilikinya. Sehingga ekspektasi rakyat pada dirinya sangat besar.
Dalam batas tertentu, semua orang adalah pemimpin. Tetapi menjadi pemimpin untuk kepentingan yang lebih besar tidak semua orang mampu melakukannya.
"Pemimpin disamping di muliakan tuhan dan manusia. Dia juga panutan masyarakat dan menjadi inspirasi bagi semua orang yang dipimpinnya. Karena itu, dia dihormati dan dimuliakan," urai Amiruddin Yahya.
Dia menyampaikan, dilain sisi pemimpin dibenci dan dicaci bahkan dihina oleh masyarakat. Tentu, hal ini juga sering terjadi dalam sebuah kepemimimpinan.
"Menjadi pemimpin, selalu ada konsekwensinya. Semua ini adalah dinamika dalam organisasi, baik organisasi sosial, profit maupun dalam memimpin daerah dan Negara," papar alumnus program doktoral IAIN Sumatera Utara ini.
Menyikapi fenomena tersebut, Amiruddin berujar, pemimpin yang kuat adalah mereka yang mampu menghadapi berbagai situasi. Karena tantangan dan hambatan selalu ada dalam sebuah kepemimpinan, baik di internal maupun eksternal, demikian diungkap Amiruddin Yahya.
Akademisi: pemimpin adalah manusia terpilih
Jumat, 26 Januari 2018 14:53 WIB