Idi, (Antaranews Aceh)- Teungku Muharuddin menyebutkan, bahwa jabatanya sebagai ketua DPR Aceh adalah amanah dan ketika amanah itu diambil kembali maka dia akan menerimanya, asalkan sesuai mekanisme.
"Jabatan ini amanah, ketika amanah itu diambil kembali, saya pikir itu sesuatu yang menjadi berita gembira sebenarnya, bukan menjadi duka cita," kata Teungku Muharuddin, di sela kunjungannya ke MAN Insan Cedekia Aceh Timur, Senin malam.
Pernyataan itu disampaikan Teungku Muhar, sapaan akrapnya, menanggapi surat pemberhentian dirinya dari ketua DPR Aceh yang diusulkan DPA Partai Aceh, sebagai gantinya PA menunjukkan Tgk Sulaiman, juga berasal dari daerah pemilihan V yaitu Aceh Utara dan Lhokseumawe.
Teungku Muhar mengaku bergembira atas pemberhentian itu, karena menjadi ketua DPR itu memiliki tanggungjawab yang sangat besar.
"Kita tahu bahwa posisi ketua (DPR) itu memiliki tanggungjawab yang sangat besar, ketika kita menjadi anggota (dewan) bebannya akan menjadi ringan, saya pikir enjoy saja, tidak ada beban," tuturnya.
Dia menambahkan, sebagai kader partai, maka apapun kebijakan partai akan diterimanya.
"Apapun keputusan partai ya harus kita terima, tentu harus kita sesuaikan dengan mekanisme dan ketentuan undang-undang yang berlaku," demikian Tengku Muhar