Pandeglang (Antaranews Aceh) - Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana gelombang tsunami di Perairan Selat Sunda, Banten, bertambah menjadi 356 orang dari sebelumnya 334 orang.
"Kami menerima laporan korban meninggal dunia itu hingga pukul 19.00 WIB," kata Fahrizal, seorang petugas Badan SAR Nasional (Basarnas) di Posko Utama Bencana Tsunami di Pandeglang, Senin.
Petugas relawan hingga kini masih melakukan evakuasi di lokasi yang terdampak gelombang tsunami.
Kemungkinan jumlah korban meninggal, luka-luka hingga hilang masih bertambah.
Sebab, saat ini cuaca di Perairan Selat Sunda buruk disertai hujan dan angin kencang.
Berdasarkan data jumlah korban meninggal dunia akibat tsunami yang menerjang wilayah Provinsi Banten dan Lampung tercatat 356 orang.
Mereka korban yang terdampak tsunami tersebar di 17 titik dan korban meninggal dunia terbanyak di titik Panimbang 74 orang, Carita 71 orang, OSC Lampung 70 orang, Tanjung Lesung 52, Sumur 38, Cimanggu 14 orang, Labuan 12 orang, dan Anyer 12 orang.
Sementara korban yang mengalami luka-luka sebanyak 999 orang dan hilang 61 orang.
"Kebanyakan korban meninggal dunia itu para wisatawan," katanya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan pihaknya memfokuskan pencarian mayat maupun evakuasi korban gelombang tsunami.
Sebab, tidak tertutup kemungkinan korban tsunami bertambah karena saat ini cuaca kurang bersahabat.
"Kami minta petugas tim evakuasi dapat menemukan korban tsunami baik yang sudah meninggal dunia maupun luka-luka," katanya.
Sementara itu, Basarnas Banten hingga kini kekurangan kantung jenazah untuk mengangkut korban meninggal dunia akibat bencana gelombang tsunami di Perairan Selat Sunda.
"Kami sudah habis persedian kantung jenazah sebanyak 100 kantung," kata Kepala Basarnas Provinsi Banten Zenal.
Kehabisan kantung mayat itu tentu menjadikan hambatan jika menemukan jenazah di lokasi bencana, kata Zenal.
Saat ini, Basarnas terus melakukan evakuasi dan banyak menemukan korban tsunami yang sudah meninggal dunia.
Akibat kekurangan kantung itu maka tentu petugas kesulitan untuk mengangkut jenazah.
"Kami minta kekurangan kantung jenazah dapat terpenuhi," katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini jumlah korban meninggal dunia di Kabupaten Pandeglang mencapai 287 orang dan kemungkinan terus bertambah.
Bahkan, korban gelombang tsunami masih banyak yang belum ditemukan.
Karena itu, Basarnas berharap kekurangan kantung jenazah bisa terpenuhi, sehingga mudah untuk diangkut ke kendaraan ambulans maupun Puskesmas.
"Kami minta kantung jenazah bisa terbantu karena saat ini sudah tidak memiliki kantung jenazah," katanya.
Korban meninggal akibat tsunami bertambah jadi 356 orang
Selasa, 25 Desember 2018 6:44 WIB