Meulaboh (Antaranews Aceh) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mencatat, sebanyak 24 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang anak-anak di daerah setempat sepanjang Januari - Februari 2019.
Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati, SST, M.Kes di Abdya, Kamis, mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya intervensi agar sebaran penularan DBD dapat ditekan dengan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk.
"Sudah ada 24 kasus DBD sampai dengan hari ini (Kamis). Bupati telah mengeluarkan surat imbauan untuk waspada DBD dengan menyerukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal," katanya.
Temuan itu terkosentrasi pada lima kecamatan, yakni Kecamatan Blangpidie, Susoh, Lembah Sabil, Jeumpa dan Babahrot, daerah paling banyak temuan adalah Kecamatan Susoh dengan jumlah 14 kasus, beruntung belum ada yang meninggal.
Safliati, menyampaikan, penyebab munculnya nyamuk yang membawa penyakit demam berdarah adalah faktor lingkungan yang kurang bersih, terdapat barang bekas tidak terurus, seperti berserekan barang bekas botol air mineral.
?Dinkes Abdya, telah melakukan pengasapan atau fogging untuk memutuskan mata rantai berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti yang merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
"Upaya intervensi kita lakukan fogging di permukiman rumah yang sudah ditemukan kasus DBD dan melakukan sosialisasi. Tapi harapan kami kepada pihak kecamatan dan desa untuk berperan aktif mengajak masyarakatnya gotong royong," harapnya.
Lebih lanjut disampaikan, dari angka kasus yang telah ditemukan tersebut belum dapat disampaikan bahwa DBD di Abdya itu masuk Kasus Luar Biasa (KLB), apalagi masih dalam perhitungan triwulan pertama tahun 2019.
Safliati, menjelaskan pada tahun 2018 di Abdya hanya terdapat 63 kasus DBD, tidak semua perhitungan bulan ditemukan kasus itu, walau pun dominan kasus ditemukan saat awal tahun karena diprediksi merupakan masa peralihan cuaca.
Sama halnya seperti tahun ini, pihaknya juga telah lebih awal menerima edaran dari Kementerian Kesehatan RI untuk upaya pencegahan dan waspada penyakit DBD karena secara nasional diprediksi terjadi peningkatan kasus itu pada tahun ini.
"Awal Januari 2019 kita sudah menerima surat edaran dari Kemenkes RI untuk mengotimalkan pencegahan DBD dan itu telah kita laksanakan. Diprediksi secara nasional memang akan ada peningkatan kasus DBD tahun ini," demikian Safliati.