Meulaboh (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa untuk generasi Beutong Ateuh Banggalang (AMGBAB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Aceh Barat di Meulaboh, Jumat (19/4) malam.
Dalam aksinya, mahasiswa turut menggelar aksi teatrikal dengan cara mengecat bagian wajah mereka dan melakukan aksi pantomin, dengan disertai kertas yang berisi penolakan.
Aksi ini juga mendapatkan perhatian dari pengguna jalan, karena aksinya dilakukan di ruas jalan protokol.
Sejumlah petugas kepolisian dari Satlantas Polres Aceh Barat juga mengamankan arus lalulintas di sekitar lokasi aksi.
"Kami tetap menolak kehadiran PT EMM beroperasi di Aceh, karena hanya akan merugikan masyarakat dan tidak mendapatkan keuntungan bagi daerah dan warga," kata Maskur, orator aksi.
Menurutnya, pembongkaran barak yang dilakukan oleh PT EMM di kawasan operasional sebelumnya di Beutong Ateung Banggalang, Kabupaten Nagan Raya dinilai sebagai bentuk pembohongan kepada masyarakat.
Pasalnya, sampai saat ini perusahaan tambang tersebut masih beroperasi dan hanya memindahkan kantor operasionalnya di Keudee Seumot, Kecamatan Beutong.
Oleh karena itu, mahasiswa mendesak pemerintah agar tetap mencabut izin operasional PT EMM agar tidak beroperasi lagi di Aceh.
"Kami minta PT EMM tidak lagi beroperasi di Nagan Raya, karena tidak membawa keuntungan bagi masyarakat dan daerah, serta hanya akan merusak ekosistem dan bumi Aceh di Nagan Raya," teriak para pendemo.
Hingga berita ini ditulis, aksi demo dari mahasiswa masih terus berlangsung.
Mereka juga membentangkan dua lembar spanduk yang ditulis dengan tinta merah diatas kain putih, terpasang di pagar depan kantor bupati.
Tolak PT EMM, mahasiswa gelar aksi demo di Meulaboh malam hari
Jumat, 19 April 2019 21:43 WIB