Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan Zainal Helmie meminta media tidak ikut memanas-manasi suasana yang membuat gaduh dan resah masyarakat terkait hasil pemilu yang kini masih berjalan di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Media harus berpegang pada KPU, jangan justru memprovokasi dengan mengangkat berita yang belum jelas kebenarannya," katanya di Banjarmasin, Sabtu.
Menurut dia, wartawan harus kembali ke khitah untuk memberikan informasi yang benar sesuai kaidah jurnalistik.
"Kita berikan rasa aman dan rasa damai di tengah masyarakat melalui berita-berita yang benar dan menyejukkan di saat masih hangatnya suhu politik setelah encoblosan surat suara" katanya.
Zainal Helmie mengingatkan media tak sembarang mengutip suatu informasi hingga dijadikan bahan berita, seperti informasi yang bertebaran di media sosial baik dalam bentuk teks, foto maupun video.
"Berdasarkan pengamatan saya pribadi, terkadang suatu informasi di media sosial itu sengaja disebar agar viral untuk membentuk opini dan mempengaruhi masyarakat dengan tujuan tertentu. Di sinilah naluri wartawan untuk mengambil peran meluruskannya agar masyarakat tidak menelan mentah informasi yang beredar," katanya.
Untuk itu, tambah dia, bukan wartawan Indonesia jika misalnya hanya mengambil kutipan di media sosial atau berbagai sumber lainnnya tanpa mengecek kebenaran data atau informasi yang beredar.
"Harus dicek dan pastinya wajib berimbang dalam pemberitaan. Kalau memang tidak bisa dipertanggungjawabkan lebih baik tidak usah diangkat di media daripada bikin resah masyarakat," ujarnya.
Terkait hasil pemilu yang masih ditunggu masyarakat, Helmie mengajak semua pihak untuk menerima apapun keputusan dari KPU nanti. Begitu juga media yang sudah sama-sama turut mengawal proses pesta demokrasi ini sehingga berlangsung aman dan damai.
Media agar berpegang pada KPU, jangan ikut memprovokasi
Sabtu, 27 April 2019 23:13 WIB