Washington (ANTARA) - Militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Irak dan Suriah dengan sasaran kelompok milisi Kataib Hizbullah.
Gempuran itu menjadi aksi balasan atas tewasnya seorang kontraktor sipil AS dalam serangan roket terhadap pangkalan militer Irak, kata pejabat AS pada Minggu.
Sumber keamanan dan gerilyawan menyebutkan sedikitnya 25 petempur tewas dan 55 orang lainnya terluka menyusul tiga serangan udara AS di Irak pada Minggu.
Empat komandan Kataib Hizbullah setempat juga ikut tewas, kata sumber itu, menambahkan bahwa salah satu serangan menargetkan markas besar kelompok tersebut di dekat distrik Qaim barat di perbatasan dengan Suriah.
Pentagon menyebutkan pihaknya menargetkan tiga lokasi kelompok Muslim Syiah dukungan Iran di Irak dan dua di Suriah. Lokasi itu meliputi fasilitas penyimpanan senjata serta lokasi komando dan kontrol, yang digunakan untuk merencanakan dan mengeksekusi serangan terhadap pasukan koalisi, katanya.
Pejabat AS, yang identitasnya minta dirahasiakan, mengatakan serangan dilakukan dengan pesawat tempur F-15.
AS menuding Kataib Hizbullah melakukan serangan yang melibatkan lebih dari 30 roket pada Jumat, yang menewaskan kontraktor sipil AS dan melukai empat anggota dinas AS lainnya, serta dua anggota Pasukan Keamanan Irak dekat kota yang kaya akan minyak Kirkuk.
"Membalas serangan Kataib Hizbullah yang berulang-ulang terhadap pangkalan Irak yang menampung pasukan koalisi Operation Inherent Resolve (OIR), pasukan AS melancarkan serangan defensif yang tepat ... yang bakal melemahkan kemampuan KH untuk melakukan serangan selanjutnya terhadap pasukan koalisi OIR," kata juru bicara Pentagon, Jonathan Hoffman, melalui pernyataan.
Sumber: Reuters
Kelompok Syiah jadi sasaran serangan AS di Irak dan Suriah
Senin, 30 Desember 2019 7:13 WIB