Banda Aceh 16/9 (Antaraaceh) - Sebanyak 75 peserta yang terdiri dari pengurus organisasi perempuan, pengurus Dharmawanita Persatuan Kabupaten Aceh Besar, dan istri camat se-Aceh Besar mengikuti pembekalan manajemen dan leadership (kepemimpinan) di Gedung PKK Kota Jantho, Selasa (16/9/2014). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Besar DR H Samsul Bahri MSi.
Ketua pelaksana kegiatan, Dra Hj Armanusah menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut turut dibahani oleh sejumlah narasumber, seperti Tgk H Fakhruddin Lahmuddin SAg (Kepemimpinan Perempuan dalam Islam), Dra Rasyidah MAg (Gender Menurut Perspektif Islam), Sekdakab Aceh Besar Drs H Jailani Ahmad MM (Peran Pemkab dalam pembinaan organisasi Dharma Wanita Persatuan), dr Munizar SpoG (Kesehatan Reproduksi), dan T Raden Sulaiman (Etika dalam Kepemimpinan).
“Kita berharap, melalui pelatihan ini, para pengurus organisasi perempuan di Aceh Besar semakin berkiprah dan memberikan kontribusi positifnya untuk kemajuan organisasi dan daerah,” jelas Hj Armanusah yang juga istri Sekdakab Aceh Besar tersebut.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdakab Aceh Besar DR Samsul Bahri MSi menyatakan, saat ini di Indonesia keberadaan organisasi perempuan merupakan suatu kekuatan tersendiri dalam rangka menyukseskan tujuan pembangunan negara.
Bagi organisasi Dharma Wanita Persatuan, keberadaannya sangat penting dalam mendukung peran suami pada upaya mengemban amanat dan tugas-tugas negara. Sebab, tanpa adanya dukungan istri dan keluarga, maka kemungkinan besar para suami yang merupakan Abdi Negara akan terganggu konsentrasi dan kinerjanya, yang akhirnya kualitas pelayanan kepada masyarakat menjadi menurun.
“Peran pengurus Dharma Wanita Persatuan dalam keluarga adalah dapat menciptakan sebuah keluarga yang bahagia, sejahtera, dan berkualitas, yang insya Allah akan berdampak langsung kepada peningkatan kinerja suami sebagai aparat pemerintah, yaitu mewujudkan pemerintahan yang baik dan efektif,” katanya.
Masa depan bangsa dan negara, tambah DR Samsul Bahri MSi, berada di tangan perempuan. Lima tahun periode awal kehidupan sang anak berada dalam rumah nya, sebelum tiba saatnya dia harus melangkahkan kaki ke kehidupan yang lebih luas pada masa SD, SMP, dan seterusnya.
Setidaknya, sekitar 15 tahun pertama merupakan masa emas pembentukan karakter seorang anak agar kelak menjadi seorang yang mempunyai jiwa pantang menyerah, ulet, optimis, selalu mempunyai energi yang positif dan berpikir positif, serta menerapkan kehidupan yang religius dan memiliki jiwa penuh dengan kasih sayang.
Kepada pengurus organisasi perempuan di Aceh Besar diharapkan menyadari sepenuhnya kewajiban untuk terus berperan aktif dalam membangun dan mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Tugas tersebut akan berhasil bila kita semua mau dan mampu meningkatkan kualitas dari masing-masing individu, mau belajar, tetap tegar dan mudah beradaptasi dengan setiap tantangan yang ada.
Dikemukakan, banyak kasus kurangnya kasih sayang dalam keluarga, kurangnya peran ibu secara maksimal mengakibatkan terganggunya mental anak. Kondisi ini akan berakibat tidak tercapainya keluarga yang berkualitas sebagai syarat terbentuknya bangsa yang unggul. Dalam konteks ini, makin jelas bahwa semua ibu dan kaum perempuan memiliki tugas yang tidak ringan untuk mengisi pembangunan dengan karya-karya nyata.
Pengurus Organisasi Perempuan Dilatih Manajemen dan Leadership
Selasa, 16 September 2014 13:12 WIB