Lhokseumawe (ANTARA) - Kelapa bakar (Ue Teutot) kini merupakan salah satu kuliner baru yang menjadi incaran warga Kota Lhokseumawe untuk menjaga kesehatan tubuh saat pandemi COVID-19.
Berbeda dengan kelapa muda biasanya, kelapa ini dibakar terlebih dahulu hingga meresap ke dalam buah, kemudian diracik dengan mencampurkan berbagai rempah-rempah tradisional sebelum disajikan untuk dinikmati.
Kelapa muda bakar ini memiliki aroma khas karena dipadu dengan madu rempah-rempah alami hingga menjadi satu dan tekstur kelapanya lebih lembut usai dibakar.
Lokasi kuliner kelapa muda bakar yang dipercaya dapat memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh, terutama untuk menjaga kebugaran di tengah pandemi COVID-19 tersebut tersebut berada di kawasan Jalan Stadion Desa Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
"Usaha kelapa muda bakar ini berawal dari ide adik saya yang terlebih dahulu berjualan di Malaysia,"kata penjual kelapa muda bakar Zulfikar, Selasa (17/11).
Dikatakannya, berkat ide tersebutlah dirinya mencoba untuk membuka usaha kuliner baru yang saat ini telah menjadi incaran favorit warga Kota Lhokseumawe.
"Permintaan kelapa muda bakar ini terus meningkat dari hari ke hari. Saat ini perhari bisa terjual 50 hingga 70 buah kelapa muda,"katanya.
Ia menambahkan, untuk proses pembakarannya dibutuhkan waktu satu hingga tiga jam agar mendapatkan rasa yang pas dan tekstur lembut.
"Satu porsinya saya menjual seharga Rp15 ribu, Alhamdulillah semakin hari semakin banyak peminatnya,"kata Zulfikar.
Sementara itu, salah seorang pembeli kelapa bakar Adul mengatakan bahwa dirinya bersama keluarga sering menikmati kelapa muda bakar ini karena memiliki rasa khas rempah-rempah dan bisa menjaga kesehatan tubuh di tengah pandemi COVID-19.
"Setelah minum kelapa muda bakar ini, badan saya terasa segar bugar. Meskipun dicampur dengan berbagai macam rempah-rempah namun rasanya nikmat sekali. Awalnya saya pikir rasanya seperti jamu tradisional,"katanya.