Aceh Besar (ANTARA) - Pemerintah Aceh berharap agar Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI) dapat menghadirkan program pelatihan bagi perempuan yang lebih adaptif dengan dunia digital dalam menjalankan usahanya.
“Pelatihan dengan era digital ini sangat penting di zaman teknologi informasi saat ini, apalagi dunia tengah di landa COVID-19,” kata Asisten II Setda Aceh, Mawardi di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela membuka Rapat Kerja IWAPI Aceh yang diikuti pengurus DPC IWAPI kabupaten/kota di seluruh Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan dengan sentuhan dunia digital, sektor UKM dan UMKM di Aceh tidak hanya bisa menjangkau pasar lokal, tapi akan mampu berkiprah di tingkat nasional.
“Kami berharap IWAPI Aceh bisa menyiapkan program dalam rangka memperkuat sistem digitalisasi bagi usaha yang dikelola perempuan,” kata Mawardi.
Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi keberadaan Ikatan Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI) di Aceh, di mana Organisasi tersebut selama ini aktif memperkuat pemberdayaan perempuan, khususnya di dunia usaha.
“Tidak sedikit perempuan Aceh yang sukses dalam bisnis setelah mendapat supervisi dari IWAPI Aceh,” katanya.
Mawardi mengatakan, keberadaan dunia usaha sangatlah penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, karena apabila dunia usaha berkembang, maka lapangan kerja pasti terbuka, ekonomi rakyat juga akan semakin semarak.
“Semangat kewirausahaan harus diperkuat di Aceh, agar aktivitas usaha rakyat kian berkembang dan untuk membangkitkan semangat kewirausahaan ini butuh peran berbagai elemen masyarakat,” katanya.
Ketua IWAPI Pusat, Dyah Anita Prihapsari, mengatakan, sejak berdiri selama 45 tahun IWAPI telah berperan dalam banyak hal, utamanya terkait dengan peningkatan kapasitas perempuan menjadi mandiri melalui dunia usaha.
“IWAPI saat ini merupakan organisasi perempuan terbesar di Indonesia bahkan Asia. Program kerja kami fokus 3 hal, yaitu, pengembangan SDM, pemasaran dan memperluas penambahan permodalan bagi usaha perempuan,” katanya.