Amman (ANTARA Aceh) - Jordania dan Rusia pada Selasa (24/3) menandatangani kesepakatan yang bernilai 10 miliar dolar AS untuk mendukung pelaksanaan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Jordania, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.
Khaled Toukan, Ketua Komisi Energi Atom Jordania, mengatakan kesepakatan itu penting bagi pelaksanaan prograk tersebut.
Khaled mengatakan berdasarkan kesepakatan itu, Rusia akan menyediakan bahan bakar nuklir buat pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ia menambahkan Jordania memiliki hak untuk mengirim limbah bahan bakar nuklir kembali ke Rusia.
Pada Oktober 2013, Jordania menyetujui Atomstroyexport, Rusia, sebagai penyedia teknologi buat pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Jordania tersebut.
Jordania berencana meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi omport dengan membangun reaktor nuklir itu, yang akan memiliki dua instalasi listrik dengan kekuatan 1.000 megawatt.
Khaled Toukan, Ketua Komisi Energi Atom Jordania, mengatakan kesepakatan itu penting bagi pelaksanaan prograk tersebut.
Khaled mengatakan berdasarkan kesepakatan itu, Rusia akan menyediakan bahan bakar nuklir buat pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ia menambahkan Jordania memiliki hak untuk mengirim limbah bahan bakar nuklir kembali ke Rusia.
Pada Oktober 2013, Jordania menyetujui Atomstroyexport, Rusia, sebagai penyedia teknologi buat pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Jordania tersebut.
Jordania berencana meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi omport dengan membangun reaktor nuklir itu, yang akan memiliki dua instalasi listrik dengan kekuatan 1.000 megawatt.