Dayah di Aceh, kata Wagub merupakan pendidikan tertua yang keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Islam. Dengan keberadaan itu, maka bisa dipastikan bahwa dayah telah banyak berperan dalam mengiringi proses pembangunan Aceh.
“Bahkan bisa dikatakan Aceh tidak akan seperti sekarang tanpa peran dayah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk terus melestarikan keberadaan dayah, sekaligus meningkatkan kualitasnya sesuai perkembangan zaman,†kata Muzakir Manaf.
Hal ini disampaikan Wagub saat menghadiri Peringatan wafatnya Abu H 'Aidarus Bin H Sulaiman (Abu di sabang) ke – 63 dan Haul ke-104 Dayah Bustanul Aidarusiyah , Lamno, Aceh Jaya, Selasa (24/3).
Mualem menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 855 Dayah dan 1572 balai di seluruh Aceh. Khusus untuk dayah, jumlah santrinya diperkirakan mencapai 180 ribu orang. Peran ulama dayah juga sangat berpengaruh di lingkungan masyarakat. Ulama dayah adalah pengawal, pengayom dalam pelaksanaan syari’at Islam di negeri Serambi Mekkah.
Pemerintah Aceh, kata Wagub, akan terus bersinergi dengan ulama dayah sehingga lembaga dayah punya daya dorong kuat dalam memberi saran, nasehat serta pertimbangan bagi kebijakan pemerintah daerah.